"Kau tidak akan menang jika terus seperti itu, Chifuyu."
Chifuyu kembali bangkit dari jatuhnya. Deru nafasnya sedikit tak beraturan akibat kalah berturut-turut melawan sang Senpai.
"Lakukan seperti ini."
Bugh! Bruk
Lagi-lagi, Chifuyu tersungkur ke matras akibat serangan mudah dari (Y/n). Hanya serangan biasa tapi cukup membuat lelaki itu kualahan.
Chifuyu berdiri, tak memperdulikan wajah ataupun kakinya lecet-lecet akibat bergesekan dengan matras.
Ia kembali memasang pertahanan seperti yang diajarkan di awal.
Aikawa terkekeh dari tempat duduknya menonton kedua anak itu bertarung. Melihat kegigihan Chifuyu seakan melihat dirinya 12 tahun lalu.
"Kau harus melakukannya dengan benar,"
Bugh!
Jatuh.
Berdiri lag-
"Tepat dan sempurna."
Bugh!
Chifuyu mengusap rahangnya yang lecet hingga mengeluarkan sedikit darah. Ia kembali memasang kuda-kuda.
Yosh, seka-
Bugh!
"Akh..." Chifuyu memejamkan matanya merasakan sakit di pundak juga kedua pergelangan kakinya.
(Y/n) baru saja melakukan gerakan kaki memutar di bawah yang membuat kakinya yang tak siap langsung goyah dan jatuh.
Pundaknya membentur langsung dengan matras.
(Y/n) membantu Chifuyu untuk duduk. Aikawa sebagai saboemnim yang bertanggung jawab pun mengambil P3K dan menghampiri dua muridnya.
"Chifuyu-kun, ganbatte~" santai Aikawa seraya mengobati luka-luka di wajah dan kaki Chifuyu.
Ia memijat-mijat kedua pergelangan kaki Chifuyu dengan pelan supaya muridnya itu tak merasakan kesakitan.
(Y/n) duduk di belakang Chifuyu. Ia memegang pundak lelaki itu dan langsung terdengar ringisan.
"Ini sakit?" tanya (Y/n) seraya menepuk-nepuk pelan pundak kiri Chifuyu.
Chifuyu mengangguk kecil. Ia malu kalah dari senpainya sendiri yang notabene perempuan.
"AKH!!!" Chifuyu berteriak- tidak, tidak, dia kesakitan saat (Y/n) tiba-tiba meremas pundaknya yang cedera.
Matanya langsung berkaca-kaca merasakan denyutan dari pundak kirinya nya setelah diremas kuat oleh sang Senpai.
Air bening itu menumpuk di pelupuk matanya hampir terjatuh, "Ittai yo... Itona- AKH!!"
"Hiks... I-Itona-san, ittai yo..." isak kecil mulai terdengar dari Chifuyu. Lelaki itu menunduk seraya sesekali mengusap matanya yang basah.
"Honto? Ittai?" tanya (Y/n) seraya memijat pelan kedua pundak Chifuyu.
Chifuyu ber srot ria lalu kembali mengangkat kepalanya, "Eh?"
"Eh?! Tidak sakit!" Chifuyu segera membalikkan badannya menatap (Y/n) dengan mata tak percaya.
Lelaki itu menepuk-nepuk pundaknya sendiri memastikan masih sakit atau tidak. Ternyata benar tidak sakit.
Aikawa menabok kepala Chifuyu dengan epik, "Makanya jangan asal treak-treak, kek mau diapin aja."
Chifuyu berkerut menatap Aikawa, "Itu memang sakit, Sensei."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄
Fanfiction-ˋˏ [Tokyo Revengers] ˎˊ- ━─━──── • ────━─━ Itona (Y/n) pernah mendengar itu, mendengar tentang Sano Manjiro yang tak terkalahkan, bocah itu cucu dari guru bela dirinya. Suatu hari, ia berkenalan dengan Baji. Teman dari Manjiro itu tak sengaja...