Bagian 7

3.3K 652 128
                                    

Bayangkan jika (Y/n) kecelakaan dan kehilangan ingatannya.

Mimpi buruk bagi semua yang mengenal gadis itu.

Termasuk Baji yang tengah geleng-geleng kepala menghapus pikiran buruknya.

Kini ia tengah di kantin menunggu kedatangan (Y/n) yang membeli makan untuk keduanya.

Biarlah Baji dikatai gak gentle karena menyuruh seorang gadis membeli makannya, kaki Baji lagi sakit. Abis berantem.

Tuk

Suara nampan ditaruh di meja. (Y/n) lah pelakunya, gadis itu duduk di depan Baji.

Ada dua nampan, satu nampan Baji tarik hingga berada dihadapannya.

"Kau tau, (Y/n)? Kau jadi populer karena dibicarakan guru-guru." ucap Baji di sela makannya.

"Itu menyebalkan."

Baji mengangguki ucapan (Y/n), "Yah, kubilang kau belajar di rumah saja."

"Ini kemauan Papaku. Katanya biar dapat teman."

Baji tertawa yang mana membuat siswi yang tak sengaja melihat, mleyot.

The power of Baji's laugh.

"Keisuke, kau populer." ucap (Y/n) tak sengaja melihat siswi menunjuk-nunjuk Baji dengan senyum kagum.

Baji menghentikan tawanya, pipinya memerah. "Yah... Mungkin."

"Tapi pasti Manjiro lebih populer kan di sekolahnya?"

Baji memicingkan matanya, "Kenapa membicarakan Mikey..."

"Tadi aku dimasukkan ke dalam grup kelas dan foto profil teman-temanku kebanyakan foto Manjiro." ucap (Y/n) jujur.

Baji berdecih, "Ada baiknya Mikey tak melihat itu."

"Kau iri?"

"Tidak." tekan Baji.

(Y/n) memilih diam. Bisa-bisa Baji ngamuk dikatain iri. Digebuk deh (Y/n)-chan kita yang berharga~

Gak.

Pernah sekali, saat itu Baji mengajak (Y/n) pergi ke festival tapi anak itu menolak. Tapi yang namanya Baji, dia terus-terusan membujuk.

Hasilnya tetap sama, (Y/n) tidak mau!

Baji yang kesal memilih pergi sendiri, bukan ke festival namun pergi ke taman.

Ternyata disana (Y/n) tengah bermain dengan Mitsuya dan adik-adiknya. Menjengkelkan, bukan?

Dengan rasa kesal tak tertahan, Baji menendang tiang ayunan hingga penyok.

(Y/n) terkejut tapi tetap datar.

Saat ditanya "Baji, kau marah padaku?"

Baji hanya berdecih dengan alis berkerut kesal. Yah karena itu Baji tak mau bertukar sapa dengan (Y/n).

Namun, tak berlangsung lama. Besoknya, Baji meminta maaf begitu juga (Y/n).

Untung gak kena bogem, kan?

"(Y/n), aku-"

"Baji-kun!! etto..."

Seorang gadis.

Kakak kelas? Sepertinya iya, (Y/n) tak tahu.

Gadis itu memegang surat di tangannya. Surat pink, dan tali putih.

Uh... Manisnya~ kalian berharap (Y/n) berkata seperti itu? Tidak, itu menjijikan.

"Apa?" tanya Baji dengan biasanya tapi tetap terlihat sangar.

𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang