"Oh, benarkah?"
Sanzu menghela nafas mendengar itu. Ia sudah bicara terus terang tapi kenapa gadis bernama Itona (Y/n) ini hanya menanggapi nya dengan singkat?!
(Y/n) menatap datar Sanzu di depannya. Ucapannya tadi hanya akal-akalan agar ia bisa mengulur waktu bersama Sanzu.
Biar Sanzu bicara lebih banyak.
Gobloknya (Y/n) yang memakai cara itu. Masa iya ngomong irit bisa buat Sanzu bicara lebih banyak?
Tapi tidak apa-apa, Sanzu yang sekarang akan berbeda dengan Sanzu di dua belas tahun mendatang.
Itu seperti dua kepribadian yang berbeda.
Dan tadi saat Sanzu berkata ingin meminjam (Y/n) sebentar, wakil divisi lima itu sedikit bercekcok dengan Mikey.
Namun, Draken menengahi keduanya. Lelaki itu membawa Mikey pulang duluan dan menyerahkan (Y/n) pada Sanzu.
Sebenarnya (Y/n) santai saja tapi Mikey yang koar-koar.
Kini ia tengah berada di taman- entah apa namanya bersama Sanzu.
Ia harus akrab dengan lelaki di depannya ini. Sanzu akan menjadi orang penting jika saja nanti Mikey membuat geng baru.
Dan yang dikatakan Sanzu tadi bukanlah sesuatu yang penting.
Sanzu mengatakan bahwa ia telah menabrak kucing seseorang dan tak tahu harus apa. Ia tau itu ada pemiliknya karena kucing yang ditabrak memakai kalung.
Lagipula kenapa Sanzu minta saran pada (Y/n)? Pdkt lah.
"Itona-san, aku jujur."
"Benarkah? Kalau begitu lepas maskermu." datar (Y/n).
Sanzu sedikit enggan. Ia membuka maskernya dan menatap (Y/n) seperti berkata 'Lihat? Ini menyeramkan'.
Bekas luka di sisi-sisi mulut Sanzu memang menyeramkan tapi gadis itu menyukainya.
Soalnya keren abis ༎ຶ‿༎ຶ
(Y/n) mengangguk-angguk, "Itu bekas luka yang keren."
Sanzu tertegun menatap (Y/n), "Aku baru-"
Tringg tringg
Suara dering telepon seseorang. (Y/n) merasakan saku roknya bergetar, oh miliknya.
Ia mengambil ponselnya dan menekan tombol hijau, mendekatkan ponselnya ke telinga kanan sebab melihat nama Chifuyu yang terpampang.
"Ha-"
"Itona-san...!!! Huaaaaa...!!! Ku- hiks... Kucing... Hiks... Strot... Kucingku ditabrak...!!!"
(Y/n) menyipitkan matanya mendengar itu.
Loh? Kok nyambung...
"Kucingmu yang mana?" tanya (Y/n) seraya melirik Sanzu.
Sanzu yang mendengar kata kucing menatap (Y/n). Jangan-jangan...
"Ku... Hiks... Kucingku yang sudah tua... Hiks... Huaaa...!!"
(Y/n) benar-benar menatap Sanzu. Ia menjauhkan telponnya, "Sanzu, kau bilang kucing yang kau tabrak itu terlihat tua?"
Sanzu mengangguk, "Warnanya putih."
"Huaaa...!!! Itu kucingku...!!! Hiks... Aaa...!!!"
(Y/n) dan Sanzu sontak menatap telpon milik gadis itu sebab mendengar Chifuyu yang tiba-tiba kembali merengek.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄
Fanfiction-ˋˏ [Tokyo Revengers] ˎˊ- ━─━──── • ────━─━ Itona (Y/n) pernah mendengar itu, mendengar tentang Sano Manjiro yang tak terkalahkan, bocah itu cucu dari guru bela dirinya. Suatu hari, ia berkenalan dengan Baji. Teman dari Manjiro itu tak sengaja...