"(Y/n), aku tidak tahan."
(Y/n) berdehem menatap Baji yang sedari tadi merengek lakik di dekapannya.
Keduanya tengah tiduran sambil berpelukan di kasur kamar Baji. Padahal siang ini (Y/n) ada janji tapi diundur jadi, main lah dia ke rumah si Gondrong ini.
Baji mendengus. Ia menenggelamkan wajahnya di dada (Y/n). Mayan, empuk.
"(Y/n)... Kenapa dia begitu?" gumam Baji yang suaranya tenggelam di dada (Y/n).
(Y/n) menarik kepala Baji agar lelaki itu menatap nya. Baji memundurkan wajahnya dan mendongak menatap si Gadis putih-putih.
"Kenapa Chifuyu jadi suka main sama Takemichi, (Y/n)?" meski wajahnya garang, Baji ini hati Hello Kitty.
Dan, ya. Dari tadi, Baji ini ngedumel kenapa Chifuyu jadi suka main sama Takemichi.
Wajar lah, setan!
(Y/n) menggidikkan bahunya, "Dia butuh teman sebaya."
Baji berdecak memalingkan wajahnya, "Dia kan bisa main dengan aku atau kamu..."
(Y/n) sedikit mengerutkan alisnya melihat keanehan Baji yang seperti tidak mau Chifuyu mempunyai teman.
"Kau anggap Chifuyu apa?" datar (Y/n).
Baji menatap gadis cantik itu lalu sedikit berpikir, "Ya... Ya aku... Aku anggap dia seperti darah dagingku sendiri!"
Tatapan aneh melayang kearah Baji. Alis (Y/n) makin berkerut mendengar jawaban itu. Isi pikiran Baji apa sih?
"Dia bukan anakmu."
Baji berdecih, "Ya lalu? Lagipula apa bagusnya si Hanagaki itu."
(Y/n) kembali menetralkan ekspresinya, "Dia baik."
"Huh?" Baji sontak menatap (Y/n) dengan alis berkerut.
"Lembut, tidak kasar, tidak suka menghajar orang kalau bosan." tambah (Y/n) membuat Baji menggeram.
"Ya tapi dia bukan bagian dari keluarga kita."
(Y/n) ber hah ria, "Keluarga apa?"
"Ya keluarga! Aku, kamu, Chifuyu. Waktu itu nama keluarganya kata Chifuyu keluarga lidah buaya." sentak Baji dengan alis berkerut.
Sejak kapan mereka bertiga jadi keluarga, coba? Ada yang bisa kasih tau (Y/n)? Dan lagi, lidah buaya? Kau pikir ini keluarga apa?!
"Dia ngawur. Lagian Takemichi baik, dia bisa berteman dengan Chifuyu."
"Jadi, maksudnya kau suka dia? Ha?!" Baji menyeringai tak senang, sudah siap mengeluarkan unek-uneknya. Ia dengan cepat mengubah posisi menjadi di atas gadis itu.
"Biasa saja."
Seringai tak senang Baji berubah menjadi seringai seram, "Aku terkam kamu ya."
(Y/n) memutar bola mata malas, "Aku tonjok nih." gadis itu siap dengan kepalan tangannya.
Baji mendengus lalu ambruk diatas (Y/n). Ia menenggelamkan wajahnya dia leher gadis itu, "Aku.. aku hanya- ah, sudahlah."
(Y/n) menepuk-nepuk bahu lebar Baji yang senderable, "Ya aku tau."
"Tadi-"
Brak!
"Baji-san, aku-"
Tubuh Chifuyu membeku melihat Baji tidur di atas (Y/n). Hei, itu posisi yang ambigu!
"Chifuyu, ketuk dulu." tegur (Y/n) santai seraya duduk menyingkirkan Baji dari atasnya.
Chifuyu menunjuk Baji dan (Y/n) dengan gugup. Ia menelan ludah kasar, "T-tadi Baji-san ngapain?"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄
Fanfiction-ˋˏ [Tokyo Revengers] ˎˊ- ━─━──── • ────━─━ Itona (Y/n) pernah mendengar itu, mendengar tentang Sano Manjiro yang tak terkalahkan, bocah itu cucu dari guru bela dirinya. Suatu hari, ia berkenalan dengan Baji. Teman dari Manjiro itu tak sengaja...