"Kenapa disini?"
(Y/n) menatap datar lelaki bertubuh kekar di hadapannya.
Inupi memegang pundak (Y/n), "Boss bilang kami harus menjemputmu."
(Y/n) menengok kearah Inupi, dan dihadiahi senyum tipis. Koko yang melihat itu melepas tangan temannya dari 'gadis pujaannya'.
"Sudah, sudah, aku iri." ucap Koko. Ia berdiri di tengah-tengah Inupi dan (Y/n).
Si Boss, Taiju menatap datar bawahannya, "Lama."
(Y/n) menyipitkan matanya menatap Taiju, "Kau bilang diundur."
Taiju menaikkan satu alisnya, "Ya untuk tadi siang. Sekarang, cepat beli yang kau mau!"
(Y/n) ikut-ikutan menaikkan satu alisnya, "Kau tidak ajak Hakkai dan Yuzuha?"
"Untuk apa? Mereka juga tidak mau." dingin Taiju.
Mereka mulai berjalan menyusuri trotoar. Inupi dan Koko berjalan beriringan dengan (Y/n) sedangkan Taiju memimpin.
"Inupi, sini." ucap (Y/n) pelan pada Inupi. Inupi memutari Koko dan berjalan di samping (Y/n).
(Y/n) mendekatkan kepalanya pada Inupi, "Dia gak dingin apa?" datarnya setelah melihat Taiju memperlihatkan sedikit tubuh atasnya.
Inupi terkekeh kecil, "Dia memang begitu."
Koko berdecak lalu menarik kepala (Y/n) agar tidak dekat-dekat dengan Inupi, "Jalan yang bener."
"Mau kemana?" tanya Taiju tiba-tiba dengan fokus masih ke depan.
(Y/n) memiringkan kepalanya. Niatnya ia ingin belanja bareng Taiju adalah membicarakan soal Hakkai tapi melihat Inupi dan Koko ikut, lebih baik tahan dulu.
"Beli kue."
Taiju tidak menjawab. (Y/n) hanya berdecih di dalam hati. Ia merapatkan jaketnya merasakan udara bertambah dingin.
Taiju berhenti di depan satu toko kue yang tengah ramai-ramainya. Ia menatap (Y/n), "Sana."
"Belikan."
Perempatan imajiner muncul di dahi Taiju. Ia menatap Inupi, "Ikut aku."
Inupi mengangguk lalu mengikuti Taiju masuk ke dalam Toko kue itu. (Y/n) dan Koko memilih duduk di kursi panjang yang tersedia untuk umum.
Tak ada perbincangan sejauh ini. (Y/n) fokus bengong sementara Koko fokus ngitungin duit di otaknya.
Kemarin Koko belanjain Inupi terus lupa kepake berapa uangnya.
Bukan maksud apa-apa, Koko cuma berharap masuk surga karena sedekah ke anak yatim.
"Koko,"
Koko berdehem seraya menengok kearah (Y/n), "Ya?"
"Aku denger kamu pernah nyium Inu-" (Y/n) mengerutkan alisnya merasakan mulutnya dibekap Koko.
Ia menatap Koko, "Hepah. (Lepas)."
Koko menggeleng. Wajahnya datar didominasi kosong, "Jangan beritahu orangnya."
(Y/n) mengangguk. Koko melepas bekapannya dan kembali memperingati gadis itu.
Jangan kasih tau orangnya.
(Y/n) mengalihkan pandangannya. Ia bukannya pernah denger tapi udah liat...
Tenang, gadis itu bukan fujoshi seperti teman-temannya.
"Uang tutup mulut?" (Y/n) menatap Koko dengan wajah datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄
Fanfiction-ˋˏ [Tokyo Revengers] ˎˊ- ━─━──── • ────━─━ Itona (Y/n) pernah mendengar itu, mendengar tentang Sano Manjiro yang tak terkalahkan, bocah itu cucu dari guru bela dirinya. Suatu hari, ia berkenalan dengan Baji. Teman dari Manjiro itu tak sengaja...