Bagian 34

2.3K 537 149
                                    

"Kenapa disini?"

(Y/n) menatap datar lelaki bertubuh kekar di hadapannya.

Inupi memegang pundak (Y/n), "Boss bilang kami harus menjemputmu."

(Y/n) menengok kearah Inupi, dan dihadiahi senyum tipis. Koko yang melihat itu melepas tangan temannya dari 'gadis pujaannya'.

"Sudah, sudah, aku iri." ucap Koko. Ia berdiri di tengah-tengah Inupi dan (Y/n).

Si Boss, Taiju menatap datar bawahannya, "Lama."

(Y/n) menyipitkan matanya menatap Taiju, "Kau bilang diundur."

Taiju menaikkan satu alisnya, "Ya untuk tadi siang. Sekarang, cepat beli yang kau mau!"

(Y/n) ikut-ikutan menaikkan satu alisnya, "Kau tidak ajak Hakkai dan Yuzuha?"

"Untuk apa? Mereka juga tidak mau." dingin Taiju.

Mereka mulai berjalan menyusuri trotoar. Inupi dan Koko berjalan beriringan dengan (Y/n) sedangkan Taiju memimpin.

"Inupi, sini." ucap (Y/n) pelan pada Inupi. Inupi memutari Koko dan berjalan di samping (Y/n).

(Y/n) mendekatkan kepalanya pada Inupi, "Dia gak dingin apa?" datarnya setelah melihat Taiju memperlihatkan sedikit tubuh atasnya.

Inupi terkekeh kecil, "Dia memang begitu."

Koko berdecak lalu menarik kepala (Y/n) agar tidak dekat-dekat dengan Inupi, "Jalan yang bener."

"Mau kemana?" tanya Taiju tiba-tiba dengan fokus masih ke depan.

(Y/n) memiringkan kepalanya. Niatnya ia ingin belanja bareng Taiju adalah membicarakan soal Hakkai tapi melihat Inupi dan Koko ikut, lebih baik tahan dulu.

"Beli kue."

Taiju tidak menjawab. (Y/n) hanya berdecih di dalam hati. Ia merapatkan jaketnya merasakan udara bertambah dingin.

Taiju berhenti di depan satu toko kue yang tengah ramai-ramainya. Ia menatap (Y/n), "Sana."

"Belikan."

Perempatan imajiner muncul di dahi Taiju. Ia menatap Inupi, "Ikut aku."

Inupi mengangguk lalu mengikuti Taiju masuk ke dalam Toko kue itu. (Y/n) dan Koko memilih duduk di kursi panjang yang tersedia untuk umum.

Tak ada perbincangan sejauh ini. (Y/n) fokus bengong sementara Koko fokus ngitungin duit di otaknya.

Kemarin Koko belanjain Inupi terus lupa kepake berapa uangnya.

Bukan maksud apa-apa, Koko cuma berharap masuk surga karena sedekah ke anak yatim.

"Koko,"

Koko berdehem seraya menengok kearah (Y/n), "Ya?"

"Aku denger kamu pernah nyium Inu-" (Y/n) mengerutkan alisnya merasakan mulutnya dibekap Koko.

Ia menatap Koko, "Hepah. (Lepas)."

Koko menggeleng. Wajahnya datar didominasi kosong, "Jangan beritahu orangnya."

(Y/n) mengangguk. Koko melepas bekapannya dan kembali memperingati gadis itu.

Jangan kasih tau orangnya.

(Y/n) mengalihkan pandangannya. Ia bukannya pernah denger tapi udah liat...

Tenang, gadis itu bukan fujoshi seperti teman-temannya.

"Uang tutup mulut?" (Y/n) menatap Koko dengan wajah datar.

𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang