Bagian 15

2.7K 585 108
                                    

"Brengsek..." umpat (Y/n) sembari mengusap ujung bibirnya tatkala merasakan rasa seperti besi(?)

Mikey segera menghampiri (Y/n), "Sakit?" tanyanya seraya mengusap darah yang keluar dari ujung bibir gadis itu.

Jelas sakit! Gak liat ngebekas hah?!

"Ayo pergi, Takemichi-kun."

Si Hinata itu memegang tangan Takemichi dan menariknya berjalan.

(Y/n) menatap semua itu dengan datar, padahal dia gak salah apa-apa. Kenapa ditampar?

"Oi." Draken menahan tangan Hina dengan erat. Membuat sepasang kekasih itu berhenti.

"Aku akan membunuhmu, jalang." Draken berucap datar dengan wajah tak dapat diartikan.

"Kau baru saja menampar (Y/n) dan pergi begitu saja?"

"Jangan membuatku tertawa!!"

"Apakah ini lelucon?" Hina tiba-tiba bersuara ditengah-tengah tubuhnya yang gemetaran.

"Hah?"

"Datang ke sekolah orang dan memaksanya ikut dengan mu..." Hina manatap Draken, "Itu bukan yang dilakukan seorang teman!!"

"Kemarin Takemichi-kun terluka parah." wajah serius Hina tampilkan, "Dan jika itu karena kalian..."

"Aku tidak akan memaafkannya."

"Dan lagi! Cewek itu pasti ngegodain Takemichi-kun untuk ikut kalian!!" ucap Hina menunjuk gadis Itona.

(Y/n) tertawa remeh kecil mendengar itu. Dasar bulol.

Takemichi menahan pundak Draken, ini jadi seperti ajang tahan-menahan.

"Hah?"

"Lepaskan dia."

"Kau bilang apa? Aku tidak mendengar nya!"

"Aku bilang lepaskan dia, sialan!!"

Draken menyeringai lebar, "Kau pikir kau sedang berbicara pada siapa, hah?"

"Aku tidak akan menyerahkannya barang sedetik pun!!" Takemichi berseru.

Draken menatap itu dengan aneh, sedetik pun katanya?

"Ah... Padahal kau bisa jadi temanku, dasar." Mikey menyahut sembari masih mengusap-usap pipi (Y/n).

(Y/n) menaikkan satu alisnya dan menyingkirkan tangan Mikey dengan pelan.

Mikey menatap (Y/n) dengan senyum lembut lalu menatap Takemichi dengan wajah kosong yang horor.

Mikey berjalan seraya memberikan senyum lima jari melihat Hanagaki gemetaran, "Wajahmu mengatakan seolah kau tidak sanggup berdiri lagi."

La wong ya emang! Udah tremor kok kakinya.

"B-berjanjilah satu hal padaku!"

"Hm?"

"Berjanjilah kau tidak memegang Hina!!"

Air muka Mikey mendatar, "Hah? Aku tidak peduli padanya."

Satu tinju hendak mengenai wajah Takemichi. Lelaki itu sudah menutup matanya erat-erat tapi tak ada yang terjadi.

Membuka mata, ia melihat Mikey- "Tapi bohong!"

Tersenyum hingga matanya terpejam.

Wajah Takemichi jadi aneh, "Huh?"

Mikey tergelak seraya kembali mendekati (Y/n), "Kau ini bodoh ya, Takemichi?"

"Aku mana mungkin memegang tangan gadis selain (Y/n)-chan."

𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang