Bagian 8

3.1K 616 56
                                    

"Lebih baik aku pulang, Emma-chan."

Emma cemberut, "Pulang? Sekarang masih pukul 14.30..."

(Y/n) mengangguk, "Hukuman dari Mamaku masih berlaku."

Emma menghela nafas lalu mengangguk.

Hari ini, hari Minggu. (Y/n) mengunjungi kediaman Sano dan bermain bersama Emma di kamarnya.

Tapi ia harus segera pulang karena Mama memberikannya hukuman sebab bolos sekolah beberapa hari yang lalu.

Hukumannya tak boleh keluar rumah kecuali jika hari sekolah, itu pun harus langsung pulang.

Kali ini (Y/n) bilang akan belajar bersama dengan Emma, makanya dibolehin tapi jangan sampai pukul 16.00.

Tidak masalah toh, (Y/n) jarang keluar rumah. Ia akan keluar saat diajak oleh Emma saja.

Emma mengantar (Y/n) hingga pintu depan, ternyata di depan masih ada teman-teman Mikey. Alias pendiri Touman.

Minus kapten dan wakil divisi empat juga lima.

Mereka masih asik nangkring di motornya masing-masing. Cih, menghalangi jalan keluar.

Yah... (Y/n) memang berteman dengan kumpulan itu tapi untuk masuk geng mereka... Itu cukup merepotkan.

(Y/n) tak mau bergabung dengan Touman bahkan jika Mikey memaksa.

"Oh, (Y/n)!" "(Y/n)-chan!" sapa Baji dan Mikey berbarengan.

Hal itu membuat lelaki lainnya menoleh kearah (Y/n) dan Emma. "Oh, (Y/n)... Mau pulang?" tanya Mitsuya.

(Y/n) mengangguk lalu berjalan menjauh dari pintu depan. Emma juga mengikuti nya dari belakang.

"(Y/n)-chan, entah mengapa rambutmu tambah putih." celetuk Hakkai, wakil kapten divisi dua.

(Y/n) menatap datar lelaki itu, "kau makin botak."

"Sialan." gumam Hakkai cepat dengan senyum paksa.

"Emma, kalian ngapain di dalam? Lama banget." sahut Draken.

Emma tersenyum pada Draken, "Kau penasaran?"

Draken memutar bola mata malas, "Terserah.."

Emma terkekeh, "Oh, ada yang bisa mengantarkan (Y/n)-chan?"

(Y/n) mengerutkan dahinya menatap Emma, "Emma..."

Emma tersenyum lima jari merespon itu. Wajah kesal (Y/n) lucu menurutnya.

"Aku bisa mengantarkan-"

"(Y/n), Mamamu percaya padaku, bukan?" sela Baji lebih dulu. Mitsuya hanya tersenyum tipis.

Mikey menunjukkan telunjuknya pada Baji lalu digoyangkan, "Papanya (Y/n)-chan percaya padaku."

Draken berdecak-decak, "Jika Kazutora disini, dia pasti langsung tancap gas mengantarkan (Y/n)." gumamnya dengan suara kecil.

"Peh, kau mau mengantar ku?" tanya (Y/n).

Pehyah tersenyum lebar, "Ohoho, tentu saja! Pahchin akan jadi pengawal kita!"

Pahchin ber oke ria. Seperti kata Pehyah, isi kepala Pahchin tak lain dan tak bukan adalah kosong.

Baji ber ah...! ria, "Hei, Peh, kau mau ku hantam?!"

Mikey tersenyum kearah Pehyan, "Kau tau maksudku kan, Peh?"

Pehyan menggidikkan bahunya, "Ada cewe cantik-"

"Hah?! Pehyah, kau benar-benar!" Baji berteriak.

"Peh, kau tau maksudku tidak, sih?!" kesal Mikey.

𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang