Bagian 44

2.1K 481 71
                                    

PIP PIP!!

ADEGAN DEWASA! BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU TIDAK NYAMAN, DIANJURKAN UNTUK TIDAK MEMBACA.

-- ¤ ----- ¤ --

Tuk! Tuk!

Dua revolver jatuh dari tangan Sanzu. Pria itu terkekeh seraya mengangkat kedua tangannya.

Atensi orang-orang disana tertuju pada (Y/n) dan Sanzu.

Mikey hanya duduk diam menyaksikan itu dengan Senju berdiri di sampingnya.

"Baiklah, aku menyerah. Aku sudah mendengar apa yang ku mau." seringai kecil muncul di bibir Sanzu.

(Y/n) menurunkan katana milik Sanzu.

SRASHH!!!

Mata orang-orang melebar melihat apa yang baru saja terjadi. Mikey sontak berdiri dan mendekati (Y/n).

Darah terciprat ke lantai dan karpet mahal juga kursi-kursi. Perlahan, darah mulai menggenang di lantai.

"(Y/n)!"

(Y/n) menatap Mikey yang melayangkan tatapan tajam kepadanya. Senyum miring tipis terpatri.

"Aktor pilihan kalian amatir." datar (Y/n) seraya menatap dua kepala yang menggelinding dan berhenti di depan kedua kakinya.

Jujur saja, dari awal (Y/n) tau Chifuyu yang menculik kedua orang ini. Dua orang itu bukan Naoto ataupun Takemichi.

Hanya saja, wajah kedua orang itu memakai topeng berwajah Naoto dan Takemichi.

Bagaimana wanita itu tau? Heh, seorang majikan tidak mungkin tak tahu apa yang dilakukan peliharaan nya.

Lagipula, Naoto tidak mungkin bisa diculik semudah itu.

Tawa pelan terdengar dari sudut lain ruangan.

Baji Keisuke.

Pria itu merentangkan kedua tangannya dan berjalan kearah (Y/n), "Wah, kepekaanmu tak pernah melemah ya~"

(Y/n) membuang katana milik Sanzu dan merentangkan tangannya.

Bruk!

Baji terkekeh kecil sembari menenggelamkan wajahnya di ceruk leher wanita itu.

Senju mengusap tengkuknya merasakan aura aneh mulai menguasai lounge ini.

Mikey mendengus, "Keterlaluan, ku pikir dia beneran Takemichi."

Sanzu sedikit menurunkan dagunya. Seringai masih terpatri di bibirnya, "Aku bisa membawanya untuk mu."

Mikey melirik kearah Sanzu dengan mata menyipit, "Bawakan aku dorayaki dan Taiyaki."

Sedangkan Chifuyu hanya merapatkan bibirnya merasa cemburu karena Baji dan (Y/n) berpelukan tanpa dirinya.

Hanma melirik Chifuyu yang berdiri di sampingnya. Kekehan terdengar, "Matsuno,"

Chifuyu hanya berdehem.

"Panas ya?"

Sontak, Chifuyu mendelik kearah Hanma. Tatapan menggoda Hanma layangkan padanya.

"Oh? Ku rasa bukan hanya aku." Chifuyu tak mau kalah. Ia balik menggoda Hanma.

"Yah, kau tak lihat? Tatapan Kakucho seperti ingin menghabisi seseorang." ucap Hanma dengan suara kecil di kalimat kedua.

Chifuyu diam-diam melirik Kakucho. Matanya berkedip beberapa kali melihat tangan orang kepercayaan Izana itu mengepal.

Pria itu kembali menatap Hanma, "Tangannya mengepal."

𝐓𝐇𝐑𝐎𝐍𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang