MAK COMBLANG 2
Ada dua hal yang Ical cintai di dunia ini.
Pertama dirinya sendiri, kedua kelincinya.
Karena tak sengaja melihat kelinci unik di sekolah yang membuat rasa ingin memilikinya meninggi, Ical harus berhadapan dulu dengan adik kelas lemot...
jangan bosen ya kalo gue banyakin scene mereka berdua
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
8. Kembalian—
"Le, turun goblok malah molor!" seru Ical menggoyangkan bahunya karena kepala Ale menyender sepanjang perjalanan dari sekolah. Bisa-bisanya anak ini tidur di atas motor.
Ale mengerjap dengan wajah cengo, memandang sekitar sambil menguap. "Kita dimana ini?"
"Neraka, rumah lo."
Ale sukses membuka matanya, lalu menoleh kesana kemari dengan wajah kaget membuat Ical tertawa. "Turun dulu ege gue mau parkir motor."
"Ngapain ke Indomaret?"
"Renang."
Ale akhirnya turun, disusul Ical setelah memarkirkan motor ya. Mereka berdua kemudian masuk ke minimarket karena mamah meminta Ical membelikan roti tawar dan ini tempat paling dekat.
"Cal, mau cheetos ya?"
Ical menoleh dan mengangguk. Semua juga tau bahwa Ical adalah anak yang super loyal. Minta apapun sama dia pasti dikasih.
"Itu Lays juga enak, sama Mogu aja deh, tambah Ultramik boleh?" Ale sudah memeluk banyak sekali jajanan. "Tar malem Netflix sambil nyemil Oreo enak asli."
Ical masih mengangguk dengan santai karena dia sedang memilih roti yang bagus untuk mamah. Dia tidak terbiasa membeli roti di sini soalnya. "Le, enakan yang pinggiran coklat apa kosongan?"
"Yang mahal yang enak."
"Itu ya berarti," Ical mengambil sebungkus roti. "Ini murah banget anjir."
Ale yang tangannya sudah memeluk banyak makanan menoleh, ikutan mendelik dengan heboh. "Roti cuma dua puluh rebu? Anjir."
"Terus beli yang mana?"
"Au dah."
Alhasil Ical memborong semua jenis roti karena takut diomelin kalau salah beli.
🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰
Tempat duduk Ical di kelas bukan sama Ale, melainkan sama Nathan si pelor. Kenapa? Karena dia dan Ale sepakat harus punya patner duduk yang pinter, kalau Ical sama Ale disatuiin mungkin dari kelas 10 udah nggak naik kelas.
Ical sebenernya nggak bodoh-bodoh banget, dia cukup pintar di pelajaran biologi. Tapi Nathan jauh lebih jago di matematika dan bahasa inggris. Kalau Gibran nggak usah ditanya, rajanya kimia sekaligus pandai di semua mata pelajaran.
