MAK COMBLANG 2
Ada dua hal yang Ical cintai di dunia ini.
Pertama dirinya sendiri, kedua kelincinya.
Karena tak sengaja melihat kelinci unik di sekolah yang membuat rasa ingin memilikinya meninggi, Ical harus berhadapan dulu dengan adik kelas lemot...
just wanna say that I'm glad to hv known yall, especially the ppl who hv always supported me since my firs story ^^ yk I hope u guys stay healthy and enjoying my stories, I wrote AS not only bcs i wanted to got so many readers or votes, but i want this story can cheer yall up even tho they don't hv so much moral massage lol, k that's all :D
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
kelas seberangan bisa kalian order di shopee hihi, ceritanya Nayya n Jaja
13. Sleep Call?—
"Ini beneran Andin kan yang bikin menfess, keliatan banget serius," ucap Luna menggebu-gebu. Malam-malam dateng ke rumah sama Ale boncengan naik motor.
Luna tuh definisi manusia tak ingat situasi dan waktu. Hobi banget dateng ke rumah Ical tiba-tiba. Pernah dulu waktu SMP tengah malem naik ke jendela Ical cuma karena nangis berantem sama adeknya.
Ale dengan wajah mengantuk, masih mengenakan kolor selutut dan kaos putih berjalan dengan lemas masuk ke rumah Ical. Sebenarnya jarak rumah Ale dan Ical itu deket banget, beda blok doang.
"Ini udah mau jam 10 ege, lo napasih Lun random banget cuma gara-gara menfess?" tanya Ical duduk selonjoran di atas sofa, lanjut berbaring.
Ale kemudian datang dan tidur di samping Ical membuat tubuh kurusnya terhimpit. "Le ah elah nggak bisa napas!"
"Bentar Cal gue ngantuk banget,"
"Guys please kalian kok malah tidur sih???" omel Luna menarik kerah kaos Ale. Ical malah bermain hp.
"Gue lagi mimpi joging di awan malah dibangunin anjir," keluh Ale. "Nista banget punya temen."
"Baru jam segini padahal, biasanya maen bareng juga!" gerutu Luna. "Ayo ihhh bangun, kita bahas menfess. Yuk bangun yuk anak-anakku tercinta, uuu tayang tayangnya akuuu."
"Alah, gue tau lo lagi berantem sama Gibran makanya kesini," ledek Ical. "Gara-gara apa sekarang? Toyang tayang segala."
Luna langsung mencibir tanda tebakan Ical benar.
"Udah lah pada balik aja sana," usir Ical dengan teganya. "Gue abis ini mau nonton film."
"Ikutttt," rengek Luna. Mencolek mata Ale yang sudah tertidur pulas membuat empunya mengerjap kaget. "Bangun Lele."
"Lun, jangan anjir kasian dia tadi gue ajak beli roti sampe sore," ucap Ical menepuk kepala Ale agar tidur lagi.
"Ya makanya temenin ngobrol," rengek Luna. "Gue tuh males banget di rumah ketemu lagi sama Lana, hawanya ngajak berantem. Bunda sama Ayah lagi ke luar kota, terus Gibran ngambek sama gue..."