9. Circle kelinci —Yuuka baru dichat doang aja Ical udah ditraktir makanan sebanyak ini.
Gimana nanti kalo jadian? Rumah dijabanin kali ya.
"Udah Ka, perut gue nggak kuat makan sebanyak ini," keluh Ical saat pelayan resto masih membawakan satu menu lagi. "Itu lo aja yang makan nuggetnya."
"Oh udah?" tanya Yuuka. "Yaudah aku nggak pesen lagi."
"Lo nggak perlu nraktir gue gini kali," katanya sambil menyuap sesendok daging ke mulutnya. "Buang-buang duit."
"Tenang aja, uang aku nggak banyak kok." balas Yuuka membuat tawa Ical refleks tersembur. Cowok itu menepuk dadanya sambil terbatuk-batuk.
"Kenapa?"
Ical menggeleng. "Nggak papa, lanjutkan kejujuranmu nak."
"Kak Ical aku mau nanya deh," Yuuka meletakkan garpunya di piring. Lalu menatap kakak kelasnya dengan serius.
"Paan?"
"Nggak jadi deh."
Wajah Ical langsung berubah menjadi datar. "Sumpah gue kesel banget sama orang yang kalo ngomong kayak gini."
Yuuka langsung tertawa. "Kok?"
"Ya nggak usah bikin orang penasaranlah, apa nggak??"
"Ya nggak jadi."
"Harus jadi."
"Kok maksa???"
"Lo tadi segala nanya kenapa?"
"Aaaa kepo yaaaa," Yuuka menunjuknya sambil tertawa membuat Ical menganga tak habis fikir.
Golok mana golok.
"Sabar sabar ditahan dulu emosinya," Yuuka mengipasi wajahnya dengan tangan. "Aku mau tanya Kak Ical beneran jual dessert ya?"
Ical menaikan alis. "Beneran mau nanya itu?"
"Heem, temen aku Affah yang bilang." ucap Yuuka. "Perlu bukti biar percaya?"
Ical menggeleng. "Kenapa nanyaiin?"
"Aku mau beli dong."
Senyum Ical langsung merekah. "Mau yang apa?" tanyanya antusias. Dia tidak akan bersikap seperti Ale yang memaksa semua orang agar membeli dessertnya.
"Tapi kan aku nggak tau listnya apa aja,"
"Nih nih," Ical beranjak untuk berpindah duduk di samping Yuuka. Langsung merogoh hpnya untuk membukakan sebuah foto. "Tuh tinggal pilih aja."
"Oke," Yuuka sedang serius menatap layar hp Ical. "Enaknya yang mana ya."
"Enak semua sih, selera lo yang apa?"
"Yang nggak terlalu manis tapi nagih."
"Gue dong."
"Yaudah ambil itu."
"Eh?"
Ical dan Yuuka saling menatap kaget sendiri, sejurus kemudian mereka menyemburkan tawa bersamaan. "Apasih malah ngelawak," ucap Ical menarik ujung rambut Yuuka.
"Ini kayaknya yang mangga enak deh pake buah asli, eh tapi berry juga nagih. Apa yang vanila ya?? Aaaa bingung Kak Ical." rengek cewek itu.
Ical yang sedang menyender pada kursi jadi diam menatap cewek itu, mendengus geli melihat ikat rambut dengan boneka kelinci di atasnya. Tangannya jadi terulur untuk memain-mainkannya, sekalian menebak-nebak seberapa fanatiknya Yuuka dengan kelinci.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Into You ( AS 6 )
Teen FictionMAK COMBLANG 2 Ada dua hal yang Ical cintai di dunia ini. Pertama dirinya sendiri, kedua kelincinya. Karena tak sengaja melihat kelinci unik di sekolah yang membuat rasa ingin memilikinya meninggi, Ical harus berhadapan dulu dengan adik kelas lemot...