35🐰

25.9K 7.1K 8.3K
                                    

si ical trauma dikasih harapan palsu gengs, jd suka gapercayaan kalo ada yg demen wkwkw







35. Geer


Futsal dimulai sejak lima belas menit lalu, sekarang giliran kelompok lain bermain dan Ical beristirahat sebentar di tangga pinggir lapangan sambil membuka bekal milik Luna yang ia minta di kelas tadi. Tak lama Ale muncul sambil membawa handuk, rambutnya basah, dan tubuhnya menggigil.

"Lu dari mana goblo?" Ical langsung menggeser menjauh saat Ale duduk di dekatnya.

"Abis mandi tadi, itu punya Luna kan anjir?! Gue yang minta duluan woi!"

"Nggak ada nggak ada," Ical memutar tubuhnya, segera melahap nasi dan tumis sosis itu karena dia lapar bukan main. Biasanya yang mau dimintaiin bekal tuh Nayya tapi hari ini cewek itu tidak membawa.

"Satu suap aja deh, Cal elah jan begitu napa," Ale berpindah di depan Ical. "Satu aja satu!"

Ical berdecak malas, dengan ogah-ogahan mengambil sesuap nasi di bekal tersebut. "Sama sosisnya lah, itu itu cabenya ketinggalan,"

"Orang gue yang dikasih Luna," Ical dengan malas menyuapkan nasinya sampai Ale tersedak karena giginya menatap sendok. Ical langsung menahan tawa. "Muka lo jelek banget pas gitu nyet."

Ale menoyor kepala Ical dengan mulut penuh nasi. "Minum minum!"

"Nggak ada,"

"Kok pedes sih?"

"Kayak mulut cewek lu."

"Manis Dilla mah, kayak susu vanilla."

Ical tidak jadi tertawa karena di koridor sana dia melihat sosok Yuuka lewat, tadinya biasa aja, tapi begitu Rangga muncul di belakang cewek itu membuat sendok di tangannya spontan patah karena ia cengkram.




Maksud?

Kok seenaknya gitu ya?



Ale yang sedang kepedesan langsung menganga lebar. "Cal?" Ia berusaha melonggarkan jari Ical. "Heh lu kesurupan?"

Ical masih mencengkram sendoknya sekuat mungkin. "Tuh cewek maunya apasih anjir?" tanyanya dengan nada kesal. "Ngebingungin mulu jadi manusia."

"Apasih apa woi?? Itu sendoknya Luna lo patahin bego!"

"Gitu nggak usah nangis depan gue, nggak usah meluk segala, nggak usah nanyaiin semalem gue kesel kenapa, sama aja dibegoiin doang," cerocos Ical sengit. "Dikira perasaan gue terbuat dari batu apa?"


Suasana hening.



"Lo kenapa nyet?"






"Gue suka sama dia denger nggak lo?" bentak Ical galak, Ale sampai tersedak pelan. "Besok mau moveon aja lah, males gue."

"Kenapa nggak hari ini aja? Malah nunggu besok, nanggung." celetuk Ale tidak terkejut dengan pengakuan Ical.

"Lo gimana sih goblok bukannya nyuruh merjuangin malah didukung!" sentak Ical membuat Ale serba salah. Ia kemudin berdiri dan membawa tasnya. "Tai semua, jadi temen nggak berguna."

"HEH CAL LU KALO CEMBURU JANGAN LAMPIASIN KE GUE SETAN!"








🐰🐰🐰🐰🐰🐰🐰




Ical ztrez ( 3)

Luna : lo kesurupan apasih pulang sekolah?

Ical : reog

I'm Into You ( AS 6 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang