18. Si cengeng;Ical memeriksa lagi alamat yang Yuuka kirimkan sepuluh menit lalu dan motornya sudah sampai di depan sebuah rumah besar bernuansa putih dengan suara bising yang bisa terdengar dari luar.
Nih pesta nggak dikomplain tetangga apa gimana ya? Mana rame banget...
Ical langsung turun saja tanpa membawa motornya masuk, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat untuk mencari keberadaan bocah itu. "Tuh anak mana sih?"
Sampai menemukan sosok bergaun floral duduk sendirian di dekat kolam ikan sembari memeriksa hpnya berulang kali. Ical langsung menghampiri.
Yuuka mengangkat kepala dengan mata melebar. "Kak Ical? Aku barusan aja mau call." ucapnya sudah berhenti menangis karena malu dilihat banyak orang.
"Kenapa tadi lo nangis?" tanya Ical tanpa basa-basi. "Mana Rangga gue mau ketemu--"
"Ehhhh," Yuuka menahan tangan Ical yang hendak masuk. "Udah udah orang bukan--"
"Lo janji jam 10 pulang kan? Kenapa malah sendirian di sini??? Kan dari awal gue udah bilang buat ngasih tau ke Rangga, lo tuhh."
Yuuka jadi menunduk membuat Ical berhenti bicara. "Jangan dimarahin dong, akunya nanti nangis lagiiii. Kan malu kalo diliatin, masa udah gede cengeng...." lirihnya dengan suara parau.
Ical jadi tertegun, garis wajahnya menurun dengan perasaan tak enak hati. Dan benar Yuuka mulai meneteskan air matanya. "Eh eh jangan nangis dong."
"Kak Ical tuh malah galakin aku!" Gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangan.
"Iya iya maafin," Ical menghapus air mata Yuuka dengan punggung tangannya. "Udah jangan nangis ah, itu makeupnya luntur tau."
"Aku kan bilang maunya pulang sama Kak Ical aja tadi..." kata cewek itu terbatuk di sela tangisnya, Ical menepuk punggungnya beberapa kali.
"Iya ini kan Kak Icalnya udah dateng, jangan nangis lagi ah. Udah gede masa nangis ih nggak malu diliatin orang, tuh lo diliatin tuh."
"Aaaa," Yuuka makin menangis kejar dan bersembunyi di samping Ical membuat cowok itu nyaris menarik sudut bibirnya.
Ada ya orang nangis bukannya bikin kasian malah bikin gemes...
Ical melepas jaketnya dan memakaikannya di punggung Yuuka, padahal hawanya dingin malah pake baju begitu. "Ayo pulang dulu, dipause dulu nangisnya."
"Nggak mau berhenti nangisnya tapiii,"
"Satu... dua, tiga stop!" ucap Ical membuat Yuuka refleks menghentikan tangisannya. "Dah, nanti diplay lagi pas udah sampe rumah."
"Mau kemana ini?" tanya Yuuka dengan suara serak.
"Pulang."
"Ke mana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Into You ( AS 6 )
Teen FictionMAK COMBLANG 2 Ada dua hal yang Ical cintai di dunia ini. Pertama dirinya sendiri, kedua kelincinya. Karena tak sengaja melihat kelinci unik di sekolah yang membuat rasa ingin memilikinya meninggi, Ical harus berhadapan dulu dengan adik kelas lemot...