26🐰

22.6K 6.6K 3.9K
                                    

lagi mikirin judul apa yang bagus buat lapak Ale...

26. Curcol







Rangga masih berkutat dengan ponselnya sejak masuk ke kantin, sehingga Barru dan Dania yang berusaha mengajak bicara terabaikan. Untuk Barru yang cuek jelas tak mempermasalahkan, tapi Dania yang merasa sengit karena perubahan Rangga.

"Lo kayaknya over deh," tegur Dania membuat Rangga melirik. "Apaan?" tanyanya.

"Udah kali nggak usah dipantengin, kayak nggak tau aja Alega kalo ada berita panas." balas Dania malas.

"Gue nggak mantengin apa-apa buset." bantah Rangga.

"Apasih apa?" tanya Barru akhirnya bicara. "Ngga, lo masa nggak peka-peka si Dania tuh cemburu lo oleng ke cewek lain."

"Bacot lu, ngapain dah." balas Dania memutar bola matanya. Mengelak hal itu di depan Rangga.

Rangga melirik Dania sesaat, kemudian kembali fokus pada hpnya. Bersamaan dengan itu ia mendapat balasan pesan dari adik kelasnya tersebut, segeralah Rangga beranjak.

"Mau kemana??" tanya Dania langsung.

"Kelas," jawab Rangga lanjut melangkah. "Bar, itu fanta gue bayarin dulu tar gue ganti."

Dania jadi membuang muka dengan lengosan kasar. Barru hanya terkekeh saja sambil mengunyah roti. "Makanya kalo demen jangan gengsi, keembat kan ama cewek lain."

"Diem lo!"


🐰🐰🐰🐰🐰🐰


Yuuka masih terus menganga membaca banyak sekali komentar menyeramkan di Instagram Lambe Alega yang hampir menuju dua ratus komentar itu. Baru saja ia selesai menangis dan ditenangkan Affah, ini ada lagi yang menambahi. Belum lagi ditambah DM yang muncul dan mengatainya dengan berbagai sebutan hewan.

Orang tuh kenapa sih? Kok kayak enteng banget ngatain orang lain?

Mereka tuh emang siapa ngatur-ngatur Kak Rangga harus deket dan dideketin siapa, kayak seolah-olah cowok di AHS hanya satu doang. Yuuka juga nggak pernah neko-neko sejauh ini sampai dikatai sebegitu parahnya.

"Ka?"

Yuuka menoleh, langsung menyimpan hpnya ketika Rangga duduk di sampingnya. "Hai."

"Di lapangan masih rame lomba tuh," ucap Rangga.

"Iya," Yuuka tersenyum seadanya. "Sampe jam 5 sore kan selesainya."

Dan Yuuka bener-bener pengen pulang sekarang, tapi ini masih jam 2 siang. Benar-benar menyebalkan.

Rangga menunduk sebentar, lalu menoleh memandang Yuuka yang sedang memain-mainkan tanaman di samping kursi. "Ka,"

"Ya??" Yuuka menoleh. "Kak Rangga nyari aku kenapa btw?" tanyanya sambil memandang kakak kelasnya. Sempat teringat oleh kalimat dari teman ceweknya kala itu.


"Rangga suka make orang buat ditidurin, jangan geer dulu, dia ngajak lo buat jadi target selanjutnya."

"Soal komen di akun itu—"

"Komen apa?" tanya Yuuka dengan tatapan tak mengerti.

Rangga menaikan alis. "Lo nggak tau?"

"Nggak buka sosmed sih dari tadi," Yuuka terkekeh kecil. "Aku cuma punya kuota chat doang soalnya."

"Oh," Rangga mengangguk. "Kalo ada yang komen atau dm nggak bener biarin aja, nggak usah ditanggepin."

Yuuka sempat termenung, sejurus kemudian ia terkekeh. "Kalopun ada aku tahan banting kok, lagian pada nggak jelas ya yang ngehate, orang Kak Rangga cuma datengin aku doang—"

I'm Into You ( AS 6 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang