Last Chapter
Kaki Yuuka melemas detik itu juga, tubuhnya menegang luar biasa. Tak bisa berkutik sama sekali melihat darah mengalir dari tubuh kelinci kecil yang terkapar mengenaskan di tanah. Tanpa memeriksa pun ia sudah tau siapa pemiliknya.
"Anjir Suno," Ical dengan panik membungkuk, hendak menyentuh tapi bingung karena darah berceceran kemana-mana. "Ini gimana woi..."
Mas ojek yang menabrak langsung turun dari motor dengan panik. "Ya Tuhan saya nggak tau tiba-tiba ada kelinci lewat... aduhhh, maaf sekali Mas..."
"Ini dibawa dokter hewan masih bisa kan, Mas??" tanya Ical.
"Coba dicek dulu, itu udah parah banget ancurnya. Biar saya liat," Mas Ojek tadi berjongkok dan memeriksa.
Ical menggigit bawah bibirnya, lalu berdiri dan menatap Yuuka yang masih diam terpaku. Demi apapun dia tidak sanggup melihat respon selanjutnya. "Ka... maaf itu apatuh gue tadi—"
"Dia kan?" tanya Yuuka sambil menatap tajam Andin yang masih berdiri di samping pagar kelimpuhan.
Ical menoleh pada Andin, tak bisa mengatakan apapun. Harusnya dia tidak membiarkan orang seperti Andin menyentuh Suno.
"Mas, ini udah mati kayaknya..."
Jantung Yuuka mencelos. Bibirnya langsung bergetar menahan tangis, tanpa basa-basi ia melangkah menghampiri Andin yang langsung memundurkan langkahnya. Terpancar jelas tatapan marah yang cukup membuat Andin ketakutan.
"KAMU BUNUH SUNO AKU!!" teriak Yuuka sangat kencang, mendorong tubuh tinggi Andin sampai menatap pagar. "JAHAT TAU NGGAK KAMU TUH JAHAT!!"
"Yuuka!" Ical langsung berlari menghampiri mereka. Mamah dan Zevan sampai ikutan keluar begitu mendengar keributan di luar.
"TANGGUNG JAWAB NGGAK?!!! PSIKOPAT KAMU TUH ORANG JAHAT NGGAK TAU DIRI!" Yuuka menangis sangat kejar, menjambak rambut Andin sangat kasar sampai Andin tak mampu membalas.
"Gila lo ya sakit banget woi!!"
"Balikin Suno aku!!"
"Ka udah Ka!"
"Ini ada apasihhh kok rame banget???"
"Bang, bantuiin misah Bang!"
Yuuka tertarik mundur saat Ical meraih bahunya, ia diangkat dari belakang namun masih bisa menendang tangan Andin dengan kakinya. "SUNO NGGAK PUNYA SALAH SAMA KAMU!!"
"Segitunya banget sumpah," Andin berdiri dan merapikan rambutnya yang berantakan.
"Ini ada apa sih astaga??" tanya Gimi bingung sendiri. "Cal, ini kenapa mereka berantem hah?? Yuuka kenapa nangis sayang??"
Yuuka makin kejar, dadanya terasa sangat sesak, ia kemudian menunjuk Suno jauh dari mereka. "Tante..." lirihnya sambil menghambur ke pelukan Gimi. "Suno nya akuuuu."
"Astaga," Gimi menutup mulutnya kaget. "Itu Suno kita kenapa kayak gitu astaga?? Mas, kamu yang nabrak ya?!!"
"Mah, bukan salah Mas nya," tegur Ical. "Udah udah, Yuuka masuk aja dulu."
"Tanggung jawab kamu!" bentak Yuuka menunjuk Andin. Gimi langsung menoleh pada gadis satunya, sementara Zevan menghampiri Mas Ojek untuk membantu mengambil Suno.
"Dia yang bikin Suno kayak gitu?" tanya Gimi sengit. "Siapa kamu sih, Cal?"
"Bukan siapa-siapa," jawab Ical sambil memandang kesal Andin. Untuk pertama kalinya ia sesebal ini dengan tingkah manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Into You ( AS 6 )
Fiksi RemajaMAK COMBLANG 2 Ada dua hal yang Ical cintai di dunia ini. Pertama dirinya sendiri, kedua kelincinya. Karena tak sengaja melihat kelinci unik di sekolah yang membuat rasa ingin memilikinya meninggi, Ical harus berhadapan dulu dengan adik kelas lemot...