Hai, ini adalah cerita pertama saya. Mudah-mudahan pada suka.
Maaf kalau ini cerita masih jauh dari kata sempurna, bagus, menarik atau sebagainnya..
Komentar, kritik dan saran dari kalian semua saya tunggu :)
hope you enjoy read this story...
###
Anjriiiit! Nih orang mirip banget sama Johan di tetralogi Johan series nya Kak Lexie! batin Vannya saat melihat seorang cowok saat perkenalan lingkungan PRAKERIN -Praktek Kerja Industri- di salah satu Rumah Sakit pemerintahan di kota Bandung.
Vannya adalah siswi sebuah SMK Farmasi negeri di kota Bandung. Salah satu syarat dalam pendidikan SMK adalah mengikuti PRAKERIN atau PKL lah istilah luasnya.
Kalo bukan karena ini adalah program sekolah, Vannya sih ogah banget! Sangat mengganggu! Mengganggu liburan sekolah yang baru terselenggara kurang dari seminggu ini. Yah walaupun liburan ala Vannya itu artinya males-malesan doang dirumah kaya tidur sampe siang, nonton tv atau dvd seharian tapi Vannya tetep membutuhkan itu semua.
Pasalnya kalo dihari sekolah mana bisa begitu, tau dong gimana kegiatan anak SMK? Pergi sekolah matahari belum ada, eh pulang-pulang tuh matahari udah nyungseb dibalik gunung sono. Kebayang dong gimana? Belum lagi tugas dan ulangan-ulangan yang gak berhenti tiap harinya. Aslinya kalo Vannya bisa muter ulang tuh waktu, dia bakal milih buat masuk SMA aja deh dari pada SMK. Yah tapi mau gimana lagi. Nasi udah jadi bubur! Dan gak ada seorang pun yang bisa muter waktu balik lagi. Jalan kelurnya Cuma satu! Jalanni dengan sebaik mungkin!
"Nih jadwal kalian, tinggal di tanda tangan sama Bu Assyfa. Nanti kalo udah di tandatangan kalian mending fotocopy, yah minimal satu biar kalian nanti gak bingung kapan pindahnya." Kata cowok itu kepada Vannya dan ketiga temannya yang lain. Sekarang dia sedang duduk berjongkok dengan lutut kanannya sementara siku tangan kirinya bersandar si sandaran tangan sofa yang sedang Vannya duduki. Sedang tangan kananya sibuk membuka-buka kertas tiga lembar yang ia sebut sebagai jadwal kami berempat PRAKERIN disini.
Gila nih cowok! Kacamatanya itu loh?! Ngingetin gue sama Johan mulu. Emang sih kaca matanya gak dipelester sesuai dengan deskripsi nya Kak Lexie. Tapi tetep aja, ngeliat nih cowok pake kacamata kaya gitu, gue keinget sama Johaaaaaan!! batin Vannya lagi.
"Coba kalian itung deh per bagiannya! Sama gak? Sok yah!" katanya sambil berdiri dan masuk kedalam ruangannya.
"Gue dulu yah?" kata Aldi yang memang cowok sendiri.
Saat Aldi tengah asik menghitung ria, dan Vannya lagi ngobrol sama dua temen ceweknya yang lain, tuh cowok yang Vannya bilang mirip Johan muncul lagi sambil bawa buku lumayan tebel. Saat itulah tanpa sengaja mata Vannya tertuju kebagian dada kanan tuh cowok.
Putra Noval Khadarullah. Vannya membaca tulisan yang ada di name tag yang cowok itu kenakan didalam hatinya. Oh jadi ini toh yang namanya disebut-sebut mulu sama Bu Assyfa. Gue kira udah tua, abis Bu Assyfa manggilnya Bapak. Dari stylenya, nih cowok umurnya gak lebih lah dari 23 an.
"Nih, sambil nunggu yang lagi ngitung, mending kalian ngisi ini." Kata Putra sambil duduk berjongkok kaya tadi dan ngebuka buku yang tadi ia bawa. "Ini formatnya. Ngertikan?" tanyanya. Semuanya mengangguk sebagai jawaban atas pertanyaan itu. "Bagus. Dari sini dulu deh!" katanya sambil menyodorkan buku itu kehadapan Vannya.
"Bisa sendiri kan? Ditinggal yah!?" katanya sambil berlalu meninggalkan mereka berempat.
"Biodata calon asisten apoteker." Vannya membaca tulisan yang ada di halaman depan buku yang tadi Putra serahkan kepadanya sebelum mengisi buku itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Masa PKL
Teen FictionVannya seorang siswi SMKF di kota Bandung harus bertemu dengan dua cowok cakep saat melaksanakan praktek kerja lapangan. Pertama adalah Putra, salah satu asisten apoteker yang menjabat sebagai admin yang hobinya telat dan membuat Vannya menunggu lam...