Nyuri-nyuri waktu disela-sela ujian. Akhirnya part ini jadi juga.
Semoga kalian semua pada suka :D
###
Pagi harinya Vannya bangun agak terlambat, sehingga jam delapan kurang lima belas menit Vannya baru keluar kamarnya dengan terburu-buru.
“Aduh maa, aku telat...”
“Telat kan? Makannya kalo mama suruh bangun itu ya buru-buru bangun. Bukannya lima menit lagi, lima menit lagi..”
“Iya, iya maa...” jawabnya santai sambil mengoleskan selai kacang keatas rotinya. “Ya udah deh ma, aku pergi yah. Muah..” Vannya menghampiri mamanya yang sedang menggoreng kerupuk ikan, lalu mencium pipi mamanya.
“Eehhh... Gak bawa makan?”
“Nanti beli aja deh Ma, aku udah telat banget nih.” Jawab Vannya sambil terus berjalan kedepan.
Mamanya hanya bisa geleng-geleng kepala dengan anak gadisnya yang satu itu.
Tapi, tak lama kemudian Vannya kembali menemui mamanya yang sedang berada di dapur. “Ma..” seru Vannya di ambang pintu dapur.
“Apa? Katanya kamu telat, kok belum pergi juga sih?!” Mama Vannya menjawab sambil terus menggoreng.
“Kok Mama gak bilang sih di depan ada Dimas sama Putra?”
Tadi setelah Vannya memakai sepatu dan akan membuka pintu, tanpa sengaja Vannya melihat Putra dan Dimas di depan rumahnya. Dua cowok itu dengan santai duduk diatas motor mereka masing-masing, sepertinya tak ada pembicaraan apapun yang mereka lakukan. Dan buru-buru Vannya kembali menemui mamanya.
Mama Vannya menolehkan wajahnya kearah anaknya itu, “Putra.. Putra yang tadi malem nganterin kamu?”
Vannya hanya mengangguk menjawab pertanyaan mamanya.
“Masa sih?”
“Beneran ma, dan ada Dimas juga!”
“Masa sih?” mamanya kembali bertanya.
“Kalo mama gak percaya liat aja di luar.”
Buru-buru mama Vannya mengangkat kerupuk yang tadi dia goreng lalu mematikan kompornya. Bersama Vannya dia jalan menuju ruangan depan, saat akan membuka pintu, Vannya mencegah mamanya itu.
“Jangan dibuka!”
“Kenapa?”
“Ntar ribet ma, ngintip dari sini aja deh..” akhirnya ibu dan anak itu mengintip dari balik jendela. “Tuh kan ma..”
“Wah iya. Itu yang satunya lagi itu, yang kemaren sore nemuin kamu kan? Siapa namanya?” tunjuk mama Vannya pada cowok yang memarkirkan motor agak sebelah kanan dari pagar rumahnya.
“Iya. Dimas. Mereka mau ngapain ya ma, nongkrongin rumah kita gitu?”
“Jemput kamu kali.” Jawab mama Vannya spontan. “Ciiieeee, anak mama laku bener nih!”
“Apaan sih ma!” muka Vannya agak memerah saat digodai mamanya seperti itu. “Jadi aku keluar gimana nih ma?”
“Ya kamu keluar, keluar aja. Lewat pintu. Gak gimana-gimana.”
“Serius maaa!”
“Mama juga serius kali.”
Dengan sedikit kesal Vannya meninggalkan mamanya yang masih asik mengintip, “Eh, Nya, Anyaa.. mau kemana?” Tak lama mama Vannya mengikuti anaknya itu menuju belakang rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senandung Masa PKL
Teen FictionVannya seorang siswi SMKF di kota Bandung harus bertemu dengan dua cowok cakep saat melaksanakan praktek kerja lapangan. Pertama adalah Putra, salah satu asisten apoteker yang menjabat sebagai admin yang hobinya telat dan membuat Vannya menunggu lam...