Part 1 - Orang Aneh

1.5K 23 2
                                    

“Huaaaahhh... capenya..” seru Vannya menghempaskan tubuhnya keatas sofa ruang TV.

“Apaan sih lo kak? Ganggu tau gak!” komentar Gitta, adik Vannya yang sedang asik nonton TV, dan merasa terganggu saat kakak nya datang.

“Lah, gue emang ngapain?” jawab Vannya heran.

“Ngapain sih lo duduk-duduk disini?! Sana.. sana.. sana..”

“Yeeeh. Suka-suka gue dong! Mau duduk disini kek, duduk dimana kek, ya terserah gue dong. Pantat-pantat gue juga.. yah mau gue taro dimana aja juga terserah gue lah! Dasar bawel!” dengan kesal, Vannya melangkahkan kakinya menuju kamarnya yang berada di lantai atas.

“Dasar adik nyebelin! Masih kecil aja udah kaya gitu, gimana nanti kalo udah gede!? Aahhh..” maki Vannya saat memasuki kamarnya dan duduk di pinggir tempat tidurnya. “Hemm, gue ngapain yah? Masih jam segini lagi.” Lanjut Vannya sambil melirik jam yang ada di nakas sebelah tempat tidurnya.

Tanpa sengaja matanya tertuju pada notebook yang berada di atas meja belajarnya.

“Aha.. gue online aja deh.” Tanpa mengganti seragam, Vannya berjalan menuju tempat notebook dan modem nya berada.

Dengan santai Vannya mengecek duapuluh notification yang ada, kebanyakan memberitahukan tentang orang-orang yang berkomentar di beberapa group yang Vannya ikuti.

“Ah bosen.. komenan nya gaje!” keluh Vannya.

Tiba-tiba sebuah ide, tepatnya sebuah nama muncul dibenaknya. Menggelitik rasa penasarannya. “Eh.. coba search namanya Pak Putra ah.” Katanya sambil mengetikan nama lengkap Putra di kolom pencarian.

“Eh ada!” seru Vannya kaget, saat menemukan account Facebook dengan username Putra Noval Khadarullah. Awalnya Vannya hanya usil mencari, tapi ternyata Putra memang menggunakan nama asli nya sebagai username facebook.

Dengan sigap, Vannya langsung mampir di facebooknya Pak Putra. Rata-rata foto yang ada di dindingnya, status sama sekali tak ada. Sepertinya, Putra memprivat account nya, makannya statusnya sama sekali tidak ada.

“Nya...” sapa seseorang sambil menampakan sosoknya dibalik pintu. “Ya ampuuuuuun.. belum ganti baju?” tanya Mamanya Vannya masih dari depan pintu.

Vannya hanya nyengir saat dipergoki oleh mamanya, “Eh ada mama.” Katanya sambil tersenyum lebar.

“Dasar jorok! Gadis kok kaya gini sih!?” sindir mamanya. “Vannya, berapa kali sih mama harus bilang, kalo pulang masih siang itu ganti baju dulu! Banyak debu yang nempel di itu seragam, mana kamu langsung naik-naik tempat tidur lagi! Kalo nanti kamu gatel-gatel, mama juga yang repot nantinya..” omel mamanya panjang lebar sambil berjalan mendekati Vannya dan duduk ditepian tempat tidurnya.

“Iya ma.” Jawab Vannya pasrah. Percuma kalo pun mau jawabin itu omelan, malah bakal tambah berkicau deh tuh mulut mamanya.

“Jangan iya-iya aja, tapi laksanain dong!”

“Iyaaaa. Besok gak akan kaya gini lagi. Janji deh.” Jawab Vannya sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V.

“Udah makan?”

Vannya menggeleng.

“Ya udah, gih, sana mandi. Mama tunggu dibawah!”

“Lah, ini emang jam berapa Ma? Kok udah mau makan aja?” tanya Vannya seakan baru menyadari sesuatu.

“Jam tujuuh sayaaaaang..”

“HAH? Jam tujuh? Masa sih?”

“Noh, liat aja tuh!” balas mamanya sambil menunjuk jam yang ada di takas samping tempat tidur Vannya.”

Senandung Masa PKLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang