part 18 #2

374 20 8
                                    

"Kak Putra?"

Dengan malas Vannya turun saat bell rumahnya berbunyi dan kaget  saat  melihat Putra yg berdiri dihadapannya.

"Ada apa?"

"Gak boleh emangnya gue dateng ke rumah cewek sendiri?"

"Eh bukan gitu maksud gue... cumaaa ini udah jam sepuluh malem lagian bukannya baru sejam lalu kan lo nganter gue balik."

"Ada yang mau gue omongin. Dan ini gak bisa di omongin besok ,mesti sekarang!" lanjutnya saat melihat Vannya akan memprotes.

Dan disinilah mereka duduk bersisian di sofa ruang tamu setelah sebelumnya Vannya mengambil dua kaleng soda.

"Ada apa? Kok kayanya penting banget."

Putra diam sejenak sebelum memulai, "Gue pengen kita jalan sendiri-sendiri."

Vannya langsung menatap mata Putra. "Maksud lo?" Hanya dua kata itu saja yg mampu Vannya ucapkan setelah cukup lama terdiam.

"Maksud gue, gue pengen kita udahan. Putus. Break up."

Hanya hening yang tercipta saat Vannya mencerna semua perkataan Putra.

"Apaan sih lo! Jangan ngajakin gue bercanda sekarang deh ah! Ini udah jam sepuluh udah mendingan lo balik sana!" ucap Vannya dengan tawa yang di paksakan.

"Nya, gue serius!"

"Tapi kenapa?” seru Vannya cepat tanpa sadar air mata telah mengalir dipipinya.

"Gue masih sayang sama mantan gue dan pengen balik sama dia."

Hening... "Segampang itu? Segampang itu lo mutusin gue?" Dengan kasar Vannya menghapus air matanya. "Oke fine! Kita putus! Dan sekarang mending lo balik, udah malem"

Tanpa diminta dua kali Putra meminggalkan Vannya sendirian.

"Gue balik Nya." Pamitnya yang tak mendapatkan respon dari Vannya.

###

Senandung Masa PKLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang