RANZELL

sarung dan hukuman

"kisah kita tuh kayak bayangan kisah mariposa,tapi peran kita kebalik.lo iqbal dan gue acha.tapi bukan berarti gue cosplay jadi cewek anj!"
~gibran mahandika~

Happy reading

5-sarung dan hukuman

"kak"

Zella menoleh menatap malas gadis cantik dihadapannya,apakah dia tidak bisa berhenti untuk sok akrab dengan dirinya lagi?!

"apa?"jawab zella datar.

Vale berjalan mendekati zella,tangan nya memenggam erat tangan zella kemudian menatap zella dengan penuh harap.

"balik ke rumah kak"pintanya.

Zella menepis tangan vale kasar,ia menatap tajam gadis itu.
"lo?plis!jauh jauh dari hidup gue!"geram zella menahan amarah.

Vale menggeleng,ia menangis saat ini.
"plis kak,ayo pulang kerumah"pintanya sekali lagi.

Zella terkekeh.
"lo mau buat nama gue buruk lagi?"tanyanya sinis.

Vale terdiam kemudian menggeleng keras,ia tak berniat seperti itu!!sungguh!!
"enggak kak!"elaknya.

"lo mau buat gue seolah olah kalau gue ini yang paling jahat disini!ya kan?!gue yang paling egois!dan lo yang terasakiti disini?!iya kan?!"tuduh zella.

Vale menggeleng keras.
"enggak kak!sumpah!aku gak ada niat kayak gitu ke kakak!"vale menatap zella dengan sendu.

"dahlah,gue gak mau ngedrop karna liat muka sok polos lo"tuntasnya kemudian pergi meninggalkan vale dalam keterdiaman.

Zella berjalan menatap datar kearah semua siswa yang menjadikan dia atensi utama ketika lewat.

Ia berjalan cepat supaya cepat cepat sampai ke dalam kelas,ia malas mendengar suara tak mengenakan dari iblis diluar sana.

Kedatangannya disambut dengan pemandangan yang sangat aneh menurutnya,bagaimana tidak?

Kursi yang di jejer juga sarung yang diikatkan di pinggirannya lalu digunakan sebagai perahu perahuan untuk circle gibran.

Fero dan dio sibuk menjadi pemandu pelabuhan didepan situ,ria dan ardian yang akur hanya karna mau buat tiktok,dan umpatan kasar dari bagian belakang ketika mereka kalah memainkan permainan.

Dan reza?sepertinya cowok itu yang paling waras diantara mereka.cowok itu stay kalem di kursi sembari membaca novel yang dipinjamkan oleh amel.

Zella berjalan santai kearah tempat duduknya lalu menelungkupkan kepalanya,ia berusaha melupakan beban pada dirinya.

"neng zella"

Panggilan itu kembali membuat zella menggeram sebal.gibran,cowok itu datang dengan sarung dan peci diatas kepalanya tengah tersenyum dekil kepada zella.

"apaan lo?"tanya zella datar tapi menusuk jantung.

"gak papa,mau liat muka lo aja"jawab gibran.

Reza menatap gibran dengan tatapan jengah,anak itu dari dulu memang tidak ada kapoknya.selalu mengganggu zella walau sudah kenak imbasnya.