37- rasa sayang
Nara dan bara terdiam mendengarkan semua penjelasan dari dokter al mengenai penyakit anaknya.
"jadi...?"
Dokter al mengangguk membuat nara menutup mulutnya syok bukan main.
"g-gak mungkin....."lirihnya.Bara memeluk istrinya dengan erat,menepuk pelan bahu rampingnya.
"seperti biasa,rahasia kan ini dari zella.biarkan ini jadi rahasia kita,"ujar bara dan menuntun nara untuk meninggalkan ruangan bernuansa putih itu.***
Gibran terdiam menatap lengan lentik milik zella,sesekali menggenggamnya kemudian mengecupnya.
"gak nyangka lo sekuat ini,"gumamnya.
"beruntung gue punya pacar kaya lo,cantik,baik,walau agak sedikit nyelekit kalau ngomong gue tetep suka kok zell," lanjutnya.
Ia terus berbicara didalam sana walaupun sesosok yang ia ajak bicara masih tak membuka matanya.
"gib."
Panggilan itu membuat gibran menoleh mendapati ardian dan reza yang kini tersenyum padanya.
"ayo balik,nongki tempat mbak yani!"ajak ardian dengan cengiran khas miliknya.
Gibran mendengus sebal,seperti ini rasanya memiliki teman yang tak punya hati seperti ardian.
"bego lo?!gue lagi sad nih!"seru gibran kesal.
Ardian menghela napas."lebay lo,zella gak koma kali.nanti kalau dia bangun kita langsung otw kesini!"bujuk ardian.
Gibran berdiri kemudian menatap tak rela zella yang tertidur diatas brankar.
Sementara ardian greget sendiri melihat drama yang dibuat oleh gibran."lama lo anjing!"gerutu ardian dan menyeret gibran untuk segera pergi dari sana dan membiarkan amel dan ria yang menjaganya.
Nara dan bara menatap bingung ketiga pemuda yang nampak akan meninggalkan ruang inap.
"mau pada pulang?"tanya nara bingung.
Reza mengangguk."iya tante,"jawabnya.
Bara mengangguk."bagus,kalian istirahat dirumah.kalau zella sudah siuman nanti kami kabari,"ujar bara yang diangguki oleh ke tiga nya.
"emm,gibran?"panggil nara membuat cowok itu mendongak menatap nara dengan alis tertaut.
"i-iya kenapa tante?"tanya gibran gugup.
Nara tertawa kecil."panggil mama aja sayang,sedikit aneh kalau saya di panggil tante,"ujar nara membenarkan.
Gibran menggaruk tengkuknya yang tak gatal dan melirik tajam kearah ardian yang dengan senang mengejeknya.
"karna kamu udah tau tentang penyakit zella,saya harap...kamu menjaga zella ya,"pesan nara lembut.
Gibran mengangguk."siap tante-eh ma," jawab gibran walau sedikit kaku memanggil nara dengan sebutan,mama.
"yaudah,kita bertiga pulang dulu ya," pamit reza dan segera pergi dari sana.
Bara menatap nara dengan tatapan lelah."apa bagus membiarkan putri kita memiliki hubungan remaja?"tanya bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANZELL
Teen Fiction⚠MENGANDUNG KATA KATA KASAR ⚠UTAMAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA! "pergi gib!!gue sakit!!gue gak baik buat lo!!" "kata siapa?kata siapa lo gak baik buat gue zel?" "lo baik,lo cantik,lo manis,lo sempurna,lo gak sakit,dan lo terbaik dari cinta versi gue.gue...