indie girl

15 15 10
                                    

"mau kemana?"tanya zella bingung saat menyadari bahwa gibran tak membawanya ke jalan arah rumahnya.

Gibran menoleh sekilas lalu menyengir,tampang tengilnya terlihat dari kaca spion.
"mau kemana aja yang penting bareng kamu,"balas gibran disertai kekehan.

Yakin?!zella rasanya ingin sesak sekarang juga sangking tersipunya.gadis itu tertawa pelan dan memukul bahu gibran kemudian menatap kearah lain.
"ada ada aja!"kekehnya.

Mereka berdua berhenti di taman yang biasa mereka tempati,keduanya memandang kearah taman dimana banyak sekali yang menjual makanan dan arum manis.

"kamu mau makan apa?"tanya gibran."mau salad buah?"tanyanya lagi.

Zella nampak berpikir kemudian mengangguk."iya,sama susu ya!"pesannya.

Gibran berjalan meninggalkan zella yang duduk manis di kursi taman sembari memperhatikan orang orang yang sibuk bermain.

Zella diam,mengapa ia merasakan bahwa seseorang tengah memperhatikannya?ia menoleh kebelakang namun tak ada siapapun disana.

"mana ya gibran?"gumamnya takut.

Tak lama gibran keluar dari bazar makanan dengan dua kantong plastik ditangannya.

"ini saladnya,ini susunya,ini pacaranya," ucap sembari memepetkan diri di dekat zella hingga harum tubuh itu tercium.

"makasih."

Keduanya menjadi sunyi,zella yang fokus pada masalah tadi pagi dan gibran yang sibuk memakan takoyakinya dengan mulut yang terbuka tutup karna takoyaki itu sangat panas.

"phwanas hwanjhing!"pekiknya.

Zella tertawa kemudian memberikan minum pada cowok itu,Gibran mengambilnya dan diteguknya hingga tandas.

"lagian kamu aneh,kebiasaan kalau makan cepet cepet."zella menggeleng heran,memang benar benar gila tapi ia suka.

Gibran menyengir."gimana ya,aku itu sukanya kalau makan pas lagi panas panas_"zella menyumpel mulut cowok itu dengan salad miliknya agar tidak cerewet lagi.

"gib,"panggilnya.

Gibran menoleh dan menaikan sebelah alisnya bingung,sementara zella menghela napas dan menatap kearah lain.
"jauhin silvi!"

Gibran terdiam dan hendak berbicara namun zella memotongnya."aku gak mau tau alesan apapun itu,aku mau kamu jauhin silvi!"tekannya.

Gibran menghela napas."zella,dengerin aku dulu..."

"....aku harus jagain silvi sementara waktu karna tante kirana lagi kerja diluar kota dan dia cuman sendirian disini.jadi–"

"dia jahat gib!dia mau hancurin hubungan kita!"potong zella menatap tajam gibran,kalau begini kan gibran jadi takut ingin menjawab lagi.

"dia sengaja jatohin diri biar kamu marah sama aku!!"lanjutnya.

"tapi aku gak marah sama kamu zel.aku tau kalau kamu lagi marah besar saat itu,itu juga karna kesalahan aku.tapi zel..."

Zella terdiam,ia sudah tau kata kata terakhir gibran.

"...aku gak bisa jauhin silvi karna dia masih tanggung jawab aku.sabar sampai mamanya pulang–"

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang