kecewa

32 19 14
                                    

26- kecewa

Mata coklatnya menatap wastafel dengan santai,ia merapihkan rambut panjangnya yang tergerai lalu memasang name tag yang bertuliskan 'grazella alxsndria'.

Setelah merapihkan dandannya ia kembali keluar dari dalam toilet,tatapan semua orang tertuju pada zella sementara gadis itu hanya menanggapi nya dengan santai.

"DUAR!!".

"ANJING!"

Zella menoleh,menatap tajam cowok yang kini menyengir dengan bangga karna ulahnya.gibran,cowok itu tertawa dan berkalan santai kearahnya.

"lo mau bikin gue jantungan?!"tanya zella ngegas.

Gibran berdehem."wehh selow neng,aa gibran hanya ingin menjemput calon pacar,"jawabnya membuat zella bergidig ngeri.

"gaje!"tukasnya dan pergi cepat dari sana.

Gibran tak tinggal diam,cowom itu berlari menyetarakan langkahnya dengan zella.ia harus menjaga zella 24 jam sekarang hingga selamanya.

"mau kemana zel?"tanya gibran.

"rooftop,"jawab zella dengan nada masih agak kesal.

Gibran mengangguk,tak lama anggukannya terhenti dengan gelengan saat melihat seseorang yang ia harus hindarkan dengan zella.

"e-eh zell!"panggil gibran menghentikan langkah zella.

Zella mengernyit."kenapa?"

Gibran memutar balik badan zella kemudian tersenyum menatap waspada kearah belakang."ketaman belakang aja yok,atau gak kekantin!"ajaknya.

Zella melepas rangkulan gibran dan menatap sebal pria ini.tangan lentiknya membenahi beberapa helai rambut yang menutupi mulutnya karena angin siang.

"gue mau nya ke rooftop!"kesalnya.

Gibran menatap keseliling."jangan,ke kantin aja!temenin gue makan!"ajaknya.

"faedahnya gue nemenin lo apa?"tanya zella malas.

Gibran nampak berpikir."emm....faedahnya...lo bisa jadi calon istri yang berbakti pada calon suami!"jawab gibran membuat zella membuang mukanya tersipu malu.

"apaansih!gaje banget lo!"sarkas zella menutupi kesaltingannya.

Gibran tersenyum manis,ia menggenggam lengan zella buat gadis itu tambah salah tingkah.

"ayo kekelas aja!"putus cowok itu dan mau tak mau zella menuruti kemauan gibran.

***

"papasi papasi!"

Semua terbahak bahak mendengar sound tiktok dari valenhuari yang menirukan gaya bicara opet pada series upin ipin the movie.

"itu gambaran lo ketika dijelasin sama guru matematika soal rumus!"bahak ria.

Ardian melotot."gak gue juga kali!semua orang termasuk lo sama aja kalau di jelasin kaya orang dongo!"balas ardian tak mau kalah.

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang