kisah biasa

55 58 6
                                    


Hai hai hai!!
Para readers ayo vote!
Makasih

11-kisah biasa

"Assalamualaikum!!"

Gibran melepas sepatunya asal dan menyalimi tangan perempuan berambut panjang dihadapannya.

"waalaikum salam,ngomongnya yang pelan kenapa gib?"jawab dea-mama gibran diakhiri dengan teguran.

Gibran menyengir.
"mulut gibran ke gas kenceng ma tadi"asalnya.

"mama kayaknya gak ngidam makan toak masjid,kenapa anak mama jadi spek toak masjid?"dea berujar membuat wajah gibran jadi masam.

"jahatnya,masa gibran disama samain sama toak masjid"ucapnya sok dramatisir,dea tertawa dan menjewer telinga anaknya pelan.

"ASSALAMUALAIKUM AHLI KUBUR!"

Teriakan itu mengarah kepada gadis berseragam putih biru dengan rambut yang diikat seperti buntut kuda didekat pintu.

"mulut lo!"gibran melotot kearah gadis bernama vina liliansyah,gadis smp centil tapi tomboy.

Bukan nya takut lala malah ikut melotot garang."apa?!gak suka lo?!"ucapnya ngegas.

Gibran menatap adiknya sinis.
"orang tuh sama abang nya kalau dinasehatin nurut!bukan melotot ampe mau keluar tuh mata"sinis gibran.

Lala mencibir tak peduli kemudian berjalan kearah dea dan menyalimi tangan ibunya.

"Assalamualaikum mama cantik"salamnya membuat dea terkekeh.

"waalaikumsalam anak mama yang cantik"balas dea.hal itu sontak membuat gibran iri dengki kepada adiknya yang spek garam dapur!

Lala menjulurkan lidah mengejek gibran yang sibuk menatap lala dengan kesal.

"mama jahat,gibran masa gak digituin sih!"dengus gibran.

"owh gibran mau disapa gibran cantik?"tanya dea menggoda gibran.

"alah gak tau ah!"gibran membalikan badan,cowok itu ngambek.

Lala menatap aneh abangnya.
"dah gede otak masih kayak bocil".

"apa lo?!"gibran melotot tak terima dan menatap tajam kearah lala yang ikut menantangnya dengan tatapan.

Dan kini mereka saling melotot,dea yang melihat kedua putra putrinya hanya terkekeh.

"udah udah,sana ganti baju!"lerai dea sambil terkekeh menatap mereka berdua.kini wanita beranak 3 itu berjalan kearah dapur untuk menyiapkan makan siang.

Gibran dan lala mengangguk,namun sebelum pergi kearah kamar masing masing.mereka menyalangkan tatapan nyalang satu sama lain,dan lala mengacungkan jari tengah nya begitu pula dengan gibran.

Cowok itu berjalan santai kelantai atas menuju kamarnya,namun langkahnya terhenti ketika melihat mahluk yang kini mengerang di pelukan anak kecil berumur sekitar 3 tahunan.

"ASTAGFIRULLAH DEDE!!JANGAN DIGITUIN SI CIMOL!"pekik gibran mendapati adiknya-johan mencekek kucing berjenis persia miliknya dengan tampang polos.

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang