rusuh

27 15 1
                                    

34- rusuh.

Manik mata coklatnya menatap tajam kearah objek dihadapannya,kedua tangan yang ia lipat dibawah dada,dan juga decakan yang tak henti henti saat melihat gibran mengobati luka silvi.

Mereka tadi sedang makan seafood rebus yang ada di sana dengan santai,tapi tiba tiba ada suara benda jatuh yang tak jauh dari meja mereka.

Tentu saja bukan gibran kalau tidak kepo dengan suara itu,cowok itu izin ingin melihat kerumunan didepan sana dan zella mengizinkannya.

Dan saat beberapa menit cowok itu kembali,ralat!bukan gibran saja yang datang,namun dengan silfi yang menangis terisak memegang sikunya yang mengeluarkan darah cukup banyak.

Tentu saja kencan mereka pupus akibat gadis merepotkan itu,sangat menyebalkan!

"lo ngapain ada disini?"tanya zella ketus.

Silvi menunduk."a-aku mau l-lihat pasar m-malem,"cicitnya.

Zella memicingkan matanya sebal,mengapa ia tak mempercayai semua kata kata yang dilontarkan oleh gadis cupu itu?

"mau liat pasar malam atau mau bikin kencan orang rusak!"sindirnya keras membuat sindi menggeleng,bahkan matanya sudah berkaca kaca saat ini.

"anjing lo pant*k!pen gue jadiin rebusan lo disini!"batin zella.

Gibran menatap zella memberi kode agar gadis itu diam dulu kemudian kembali mengobati luka silvi yang kini sudah rapih tertutup perban.

"udah,"ujar gibran lalu memberi jarak antara silvi dan dirinya.

Silvi menatap masam kedua orang itu,hatinya terbakar hangus apalagi saat zella mulai merangkuli tangan gibran.

"yaudah,gue mau pulang sama gibran.jaga diri lo baik baik,gak usah jadi beban!"cetusnya kemudian pergi menggeret gibran yang menggeleng pelan akibat kata kata zella yang menusuk hati.

Silvi menatap tajam punggung mereka dari belakang,tangannya membanting keras obat merah pemberian gibran,wajahnya merah padam saat ini.

"dasar!nyebelin!liat aja!gibran bakal jadi milik aku!"

***

Gibran sesekali melirik kearah siluet gadis yang ada disampingnya.zella,gadis itu terus diam sedari tadi membuat gibran agak merinding jadinya.

"zell,kamu gak kesurupan kan?"celetuk gibran berusaha mencairkan suasana.

Zella mendecak sebal,apa cowok itu tidak peka bahwa ia sedang cemburu saat ini?

"gak,"ketusnya.

"ah masa?"goda gibran.

"ck!apaansih lo-eh kamu itu diem aja!"dumel zella kesal membuat gibran tertawa puas.

Sikap zella yang dulu dengan yang sekarang sangat berbeda 1000• dari biasanya.

"kamu kenapa hm?ngambek yah?"tanya gibran lagi.

Zella mendesis kesal."gak tau!tanya aja sama tukang bakso!"jawab zella asal,gadis itu masih sebal karna gibran sangar perhatian pada silvi dihadapannya.

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang