sama saja

14 16 0
                                    

Zella meminum obatnya didalam kamar mandi,saat hendak berbalik badan ia terkejut saat silvi dengan wajah polosnya menatap dengan penuh rasa bersalah.

"ngapain lo?"tanya zella ketus.

"a-aku mau m-minta...."silvi terlalu gugup mengatakan itu.

"minta apa?"tanya zella dingin,hawa gadis itu sangat menyeramkan.sementara silvi meneguk ludahnya kasar sangking menyeramkannya hawa zella.

"a-aku minta..."kenapa suaranya seperti tercekat?

"ck!bacot lo!!awas lo gue mau kekantin!"usirnya dan pergi meninggalkan silvi yang tertunduk dengan setetes air mata yang mengalir.

Zella menghentikan langkahnya saat seorang pria yang kini menjadi bagian dal hubungannya berdiri tepat dihadapannya.
"apa?"tanya zella malas,ia masih bad mood karna jawaban gibran waktu itu.

Gibran tersenyum dan berjalan kearah zella."aku kali ini mau jadi versi terbaik buat kamu,"ucap pria itu tiba tiba.

Zella tersentak kaget,ada apa dengan pria ini."kenapa?demam?"tanya zella syok.

Gibran mendecak sebal."huh!padahal udah serius tau!jahat banget sih!"

Zella tertawa pelan,ia menggenggam lengan gibran dan tersenyum semanis mungkin,ini adalah senyuman terbaiknya dan seluruh murid menjadi saksi.

"dan aku juga bakal jadi versi terbaik buat kamu,"jawab zella dan mengeratkan genggaman itu,gibran terenyuh.

"genggaman ini,jadi bukti bahwa semesta raya akan menyaksikan indahnya perasaan dari dua manusia,"ucap gibran.

"dan tangan ini akan selalu meminta eratan,sebagai penepatan janji dua manusia yang ingin bahagia,"lanjutnya.

"ekhem!"

Keduanya tertoleh menatap ardian yang menatap keduanya dengan tatapan datar dan sinis."boleh bahagia,tapi jangan sesekali melupakan mahluk hidup yang masih hidup sendiri!"sindirnya keras.

"khusus buat lo seorang ardian,semangat cari jodoh."

Gibran tertawa dan meninggalkan ardian yang masih merengut karna kedua mahluk itu mengacuhkannya yang sendiri ini.

"demi plankton yang jadi gede,sumpah!!kenal mental anjeng!"ketus ardian.

Sementara zella dan gibran masih setia menggenggamkan eratan tangannya tanpa menyadari sebuah mata tajam menatap panas kearah mereka.

Keduanya berjalan beriringan hingga sampai kedalam kelas,kini mereka menuju kearah kegiatan masing masing.zella yang langsung ngacir kearah ria dan amel sedangkan gibran langsung menjadi orang setres dalam sekejap.

"gibran!bayar uang kas!nunggak 20k lo!"tagih cya bendahara di kelas mereka.

"dih nanggung!genepin sekalian buat bulan depan biar jadi lima puluh ribu!"jawab gibran kemudian fokus pada kegiatannya.

"gaje banget idup lo!ampun ampun zella bisa dapet cowok kere kayak lo!"cebiknya.

Gibran mendecak kemudian mengeluarkan duit sebesar 20.000 rupiah dari saku seragamnya dan memberikan pada cya dengan sangat sangat tidak ikhlas.

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang