supir gadungan

59 63 10
                                    

"gue sedang di fase bingung mau gebet siapa"
~ardian~

8-supir gadungan.

Zella membasuh wajahnya kemudian menatap datar kearah cermin,bel sudah pulang sedari tadi namun ia belum beranjak pergi dari tempat itu.

"hai zella"

Gadis itu menoleh menatap malas ketiga gadis menel yang mungkin saat ini akan menindasnya lagi.

Najwa berjalan santai kearah zella lalu menarik rambut cewek itu kasar.
"gak tau kenapa gue gak suka lo ada disini"geram najwa kemudian terkekeh sinis.

"karna lo iri sama gue"jawab zella santai,ia melepaskan tarikan rambutnya dengan kasar.

Najwa bertepuk tangan dan berlagak kaget dengan perlakuan zella tadi,kemudian tatapannya menjadi dingin.

"berani lo ya sekarang?"kekeh najwa.

Zella hendak menjawab namun sesak itu datang di waktu yang tidak tepat.padahal ia saat ini akan memberikan pelajaran kepada najwa yang sok berkuasa ini.

Zella mengambil tas nya dan hendak prrgi dari sana,ia menahan agar suara sesak nya tak terdengar oleh najwa.

Namun najwa mendorong tubuh nya kasar kebawah lantai,kemudian menatap zella dengan remeh.

"muka doang datar,tapi nyali ciut"ucapnya remeh kemudian mencengkram kasar dagu zella yang kini memucat.

Zella sungguh sudah tidak tahan,apakah ia akan mati hari ini?

Najwa terdiam melihat zella yang memucat juga hidungnya yang mulai mengeluarkan darah.

"mending kita pergi naz,si zella kayak mau mati gitu?"ringis tiara menatap wajah zella takut.

"iya naz,kek sekarat gitu.ntar kita yang di tuduh lagi"timpal jessy,nazwa mengangguk benar kemudian berdiri dari duduknya.

"awas aja lo nuduh kita kita!"gertak najwa lalu pergi dari sana meninggalkan zella yang tergeletak lemah.

"t..tolong..."lirihnya lemah.

***

"kalian duluan aja,aku mau ke toilet"vale berujar kemudian melengos pergi meninggalkan serly dan chelsie di tengah lapangan.

Vale berjalan santai,ia mengambil cermin di tas nya kemudian berkaca menatap wajahnya.

"aduh kebelet!"pekik nya pelan kmeudian berlari cepat menuju kearah toilet.

Namun langkahnya terhenti ketika ia menatap sebuah kaki yang terkulai lemas,hingga bola mata nya melebar.

"kakak?!"paniknya ia berlari menghampiri zella yang sudah sekarat.

Ia merogoh sakunya dan mengambil ponsel berlogo aple kemudian menelpon sang papa.

"pa!!cepet kesekolahan!kak zella sekarat!!"

***

Semua menatap panik zella yang sudah dibawa kedalam ugd,nara yang tak henti mengucapkan maaf dan bara yang terdiam penuh penyesalan.

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang