zella dan pukulannya

69 63 9
                                    

"usahain kalau ketemu gue,tutup mata lo.
Gue gak suka jadi atensi kalian"
~grazella~

9-zella dan pukulannya

Pukul 19:23,apartement zella ramai saat ini karna rombongan gibran sedang singgah disitu.

Tenang saja ada ria dan amel,mana mungkin zella hanya sendirian dan ada 3 cowok bersamanya,bisa dituduh macam macam ia.

Ria kini tengah mengompres lebam kebiruan dileher zella,gadis itu masih syok.

"udah zell,jangan dipikirin"ujar amel.

Ria mengangguk membetulkan."nanti kita berdua nginep disini sama lo"ucapnya.

"gak masalah?"tanya zella,suara nya serak mata nya sembab dan wajahnya pucat.

"tenang kok,mommy gue udah ngizinin.mama nya amel juga"jawab ria tersenyum manis.

Zella mengangguk,ia menutupi tubuhnya dengan selimut.ia tak berani membuka nya,ia masih merasa bahwa dirinya sangat hina.

Gibran berjalan pelan menatap zella yang masih bersama amel dan ria.ia membayangkan apa yang terjadi pada zella saat cowok itu tidak datang tepat waktu.

"lo udah mendingan?"tanya gibran lembut.

Zella mengangguk,ia menatap gibran penuh bersalah.padahal waktu itu ia baru saja mengusirnya secara terang terangan.

"gibran,awas lo jadi bencong"seru ardian dari arah ruang tamu membuat gibran mencibir sinis.

"makasih"

Gibran terdiam kemudian menganggukan kepalanya,ia tersenyum manis dan mengusak usak kepala zella.

"ini udah tugas calon suami"kekehnya,baiklah gibran sudah kumat.

"dih,kayak zella mau aja sama lo"ejek ria menatap remeh gibran yang melotot kesal kearahnya.

"grup lo aja yang sifatnya nyinyir,gak usah mulut lo!"jawab gibran.

"suka suka gue lah!,"

"suka suka gue juga dih!!"

"apa lo?!gak suka?!"

"GIBRAN SINI LO!!COWOK TENGIL GAK BERMORAL!!"teriak ria kesal menatap gibran yang lari tunggang langgang kearah depan.

Amel menampol mulut ria dan melotot.
"rumah orang,bedain sama rumah lo"ingat amel.

"oh iya zel"amel menatap zella.

"inhaler di dapur punya siapa?"tanya amel.

Zella terdiam,astaga!bagaimana bisa ia lupa kalau ia meninggalkan inhalernya sembarangan.

"inhlaer?"tanya ria.

Amel memutar bola matanya malas.
"inhaler dongok!"cerca amel.

Ria menyengir,kemudian menatap ponselnya lalu berpose ria.
"gilak,cakep banget gue"gumam nya.

"lo asma zel?"tanya amel lagi.

"eh,e-enggak kok.itu bekas almr.nenek gue"dusta nya dan tersenyum tipis,ia takut semuanya akan terbongkar.

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang