berbeda

22 16 0
                                    

Napas yang tertahan membuat ia kembali menggeram kesal,penyakit itu hampir ia lupakan.terlalu sibuk dengan dunianya tanpa memperhatikan kesehatannya.

Ia meraup seluruh oksigen dari inhaler miliknya,sedetik kemudian nafasnya perlahan mulai kembali normal.

"asma anjing!"umpatnya kesal,memasukan kembali inhalernya kedalam saku kemudian berjalan keluar dari kamar mandi.

Hadirnya disambut oleh ria dan amel yang bertepuk tangan penuh bahagia,sesekali mereka tertawa terbahak bahak membuat zella menghela napas.

"gila gila!hebat atraksi lo tadi!"ria beruhar sembari menepuk bahu zella kagum.

"gue kayak tadi juga buat lo semua,tapi gibran beneran bakal gak marah sama gue?"tanya zella khawatir.

Amel bersedekap dada kemudian mendecak malas."gak lah!gibran gak mung–"

"zella!"

Panggilan tersebut memotong perkataan amel,pria dengan nama gibran menatap penuh tanda tanya pada zella.

Sangat tidak bisa dipercaya batinnya.

"kamu tadi kenapa?"tanya gibran nampak ada nada sedikit emosi darinya.

"apa?"zella malah bertanya balik.

"sejak kapan kamu berani ngelukain orang zel?"tanya gibran tak percaya pada gadis bernetra coklat dihadapannya.

Zella mendecak kesal."apa salah gue kasih pelajaran buat cewek ganjen kayak dia?!"

Gibran memejamkan mata,meredakam emosi yang membara kemudian kembali menatap gadis itu dengan lembut.
"aku udah bilang sama kamu,aku hanya ngejalanin tugas dari tante kirana," ujarnya.

"ck.gak mikir lo!tante kirana itu kenapa sih?!kenapa harus lo?!sewa aja bodyguards atau apalah itu!!"sewot ria.

Amel mengangguk setuju."dia kayak udah mau mati aja,dasar lonte!"decihnya.

Plak!!

Wajah amel tertoleh kesamping,rasa panas menyambar akibat tamparan keras yang diberikan oleh gibran...ralat!bukan gibran melainkan silvi.

Entah sejak kapan ia ada disana,namun gadis itu kini hadir dengan tatapan nyalang dan menatap penuh emosi pada amel.

"lo?!"

"jangan berani hina mama ku!!"sentaknya mengacungkan jari telunjuk tepat dihadapan amel.

Saat gadis itu hendak melawan,dorongan kuat dari belakang membuat silvi terjatuh keras dilantai.bahkan semua murid kini menjadikan mereka akses untuk menonton kejadian seru.

Zella kini maju dengan tatapan setajam elang,auranya nampak mengerikan membuat Silvi meneguk ludahnya kasar.
"berani nampar amel dengan tangan haram lo itu?!"bentaknya,kedua tangannya memegang erat kerah baju silvi.

"zella udah!"gibran berniat menghentikan zella yang sudah ancang ancang menjambak dan mencabik wajah silvi dengan brutal,lumayan untuk melemparkan emosinya.

"gue gak tahan garuk muka lo yang gatel ini!"teriaknya tanpa mempedulikan rintihan yang keluar dari bibur silvi.

"s-sakit..."isak gadis itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang