turun tangan

25 15 0
                                    

Jangan lupa vote para sobat popo yang kucintai😍💖

Yahh bintang,sekarang lo punya saingan.
Lo kalah cantik dari zella AWOKAWOKAWOKAWOK!!.
_gibran mahandika_

***

Silvi

Gibran
Tolong aku takut...

Gibran mengetuk pintu rumah dengan panik dan cemas."sil!buka sil!ini gue!"panggilnya.

Tak lama pintu terbuka menampilkan tampang silvi yang kacau juga mata sembab membuat penampilan gadis itu sangat menyedihkan.

"gibran!"isaknya dan langsung menghambur kepelukan gibran,sedangkan pria itu terdiam tanpa mau membalas pelukan itu.

"aku mau keluar!!hiks!aku takut dirumah ini!hiks!"lanjutnya.

gibran menghela nafas kemudian menatap gadis di dalam pelukannya dengan bingung."mama lo belum pulang?"

"belum,dia ada pekerjaan tambahan selama dua hari,"jawab gadis itu dengan napas yang terengah engah.

Gibran mengangguk mengerti,ia melepas pelukan itu dan menatap keseliling rumah dan benar saja ada beberapa jendela yang pecah.

"yaudah ayo keluar,"putus gibran.tentu saja hal itu membuat silvi tersenyum lebar,sekali lagi ia akan pergi berdua saja dengan cowok itu.

Gibran berjalan kearah motor dengan silvi yang masih sibuk menggenggam lengan kekar pria berahang tegas tersebut.

Gibran sedikit tak enak dengan posisi ini,mengapa ia sedikit risih berbeda saat ia ada didekat zella,justru pria itu malah lebih nyaman.

"emm,sil boleh lepasin tangan lo?gue mau masang helm soalnya,"tutur gibran membuat silvi melepaskan dengan perasaan tak rela.

Keduanya kini mulai mengendarai motor dengan tenang,entah tujuan mereka kemana yang pasti menjauh dari sana.

Gibran mengantarkan silvi ke cafe untuk menenangkan hatinya,ia tahu pasti silvi tengah syok saat ini.lagi pula ia bingung siapa yang meneror gadis ini?

Keduanya diam disana hingga beberapa jam dan menampilkan malam yang lebih gelap dari pada sebelumnya.

Sedari tadi gibran sudah mengajak silvi untuk pulang namun gadis itu tidak mau dengan alasan masih takut.Sebenarnya gibran masih agak takut meninggalkan silvi dirumah sendirian.tapi bagaimana lagi?sampai kapan mereka akan berada disini bahkan pemilik cafe sudah menegur bahwa cafe ini akan segera ditutup.

"tapi aku masih takut..."lirihnya.

"terus gimana?"tanya gibran pusing.
Silvi nampak berpikir kemudian tersenyum setelah beberapa saat.

"boleh aku nginep di tempat kamu?"

***


Netra coklatnya sibuk menatap dua gadis yang sibuk memilihkan beberapa furniture untuk pesta kejutan yang mereka rencanakan.

"menurut lo alay gak sih?"tanya zella cengo melihat beberapa balon dan juga pita sebanyak ini.

Ria mendecak."makanya sesekali bucin zel."

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang