keputusan

22 14 1
                                    

35- keputusan

"awss...".

Ringisan kecil terdengar ketika amel menekan pelan luka yang ada di ujung bibir cantik zella.

Amel meringis."aduh,sakit ya?"tanya nya pelan.

Zella hanya menanggapinya dengan senyum tipis.disana hanya ada ardian amel ria dan zella.reza?cowok itu tengah setia menemani gibran di ruang bk.

"si curut kalau marah ngeri juga ya,"gidig ria membayangkan betapa mengerikannya gibran saat memukuli lion tadi.

"gara gara dia juga,crush gue jadi gak ganteng lagi!"lanjutnya dengan wajah masam.

Ardian mendecih."lebay!"sinisnya.

Ria menoleh,matanya menatap tajam kearah ardian yang menyengir mengeluarkan 2 jari andalannya.

"yang gue pikirkan sekarang,kenapa gibran sepeduli itu sama silvi?"celetuk amel mengheningkan mereka.

Ardian terdiam,ia kemudian menggeleng tak tahu begitu pula yang lainnya.

"silvi juga lebay banget anjing!jijik gue!"sahut ria.

"gue juga,"timpal zella.

Ria dan amel mengangguk cepat dan tersenyum bangga."bagus!lo harus bikin si culun itu gak berani deketin gibran lagi!"seru ria.

Zella mengangguk."gue yakin,silvi itu penting banget dimata gibran,"ujarnya pelan.

Ardian mengernyit."lah?".

Zella menghela nafas."waktu itu gue sempet minta gibran buat jauhin silvi,tapi...gibran malah ngejawab,"

"jawab apa?"tanya mereka semua berbarengan.

"jawaban dia,gak bisa,karna dia tanggung jawab aku."

Ria melongo begitu pula dengan yang lainnya,jawaban yang sangat menyakitkan untuk zella.

Ardian tersenyum manis."sabar ya zel,kalau lo gak kuat sama gibran gue mau kok jadi sandaran hidup buat lo,"ujar ardian mengelus pundak zella.

Bugh!

Ardian memegang lengannya yang nyeri akibat pukulan keras dari ria,mengapa gadis ini gemar sekali meninju lengannya yang berotot.

"mulut lo minta di lakban ya?!"gertak ria.

"apasih lo?!sewot amat!"sahut ardian.

Dan diakhiri dengan perdebatan yang bisa merambat kemana mana membuat amel dan zella hanya geleng geleng kepala melihat mereka.

"gue bilangin tante ratna lo abis dugem sama cewek bohay!"

"anjing lo!gue bilangin juga sama mami lo kalau lo suka ke salon diem diem sama amel!"

"heh?!"

"apalo?!"

Amel mendecak sebal menempelkam kedua telapak tangannya kearah wajah tengil mereka berdua,dua curut ini sangat berisik.

RANZELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang