Part 2.

3K 303 1
                                    

Cinta itu Anugrah,dan cinta itu suci,maka jangan mengotori"

Deg.....

Seketika tubuh Adiba menjadi tegang dan merasa panas dingin.

"Ma-maaf Pak Ya'i,a-apa cu-cuma berdua saja".tanya Adiba dengan nada gugup dan terputus-putus

"Tidak ndok,mana mungkin bapak biarin kalian berduaa aja,nanti malah nimbullin Fitnah".jelas Pak Ya'i dengan geleng-geleng kepala melihat sifat Adiba yang menggemaskan.

"Al-Alhamdulillah".jawab Adiba dengan nada yang sama walaupun agak lega.

"Ya udah kalian cepet pergi sana, mumpung masih siang".suruh Pak Ya'i kepada Adiba ustadz Daffin dan Rafka.

"Nggeh pon pak Ya'i Kulo pamit riyen nggeh".( Iya sudah Pak Ya'i saya pamit dulu ya).ucap ustadz Daffin dengan nada lemah lembut dan sopan sambil menyalalimi tangan Pak Ya'i dengan penuh takzim.

"Iyooo..tolong jagain Adiba ya le".balas Bu Ya'i dan Pak Ya'i.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu".ucap mereka serempak Ustadz Daffin,Adiba dan Rafka.

Dalam perjalanan,Adiba hanya memikirkan.kenapa harus dia yang menemani ustadz Daffin dan Rafka mencari santri putri hilang,seketika.

"Astagfirullah baru ingat".ucap Adiba secara tiba-tiba karena ingat bahwa dia adalah OSIS keamanan,jadi wajar kalau di ikut mencari.

"Kenapa ba".tanya Rafka dengan penuh tanda tanya.

"Tidak kang".jawab Adiba dengan rasa malu sambil meremas ujung khimarnya.

"Ndak udah caper".ucap ustadz Daffin dengan nada ketus dan muka dingin.

"Ih dingin amat,kayak beruang kutub".jawab Adiba dalam hati.

Mereka tetap meneruskan perjalanannya untuk mencari santri putri yang kabur.
Namun tiba-tiba hujan turun begitu deras.

"Astagfirullah,kita berteduh dulu ustadz Diba".ucap Rafka kepada ustadz Daffin dan Adiba dengan muka khawatir.

Kami berdua pun hanya mengangguk,pertanda menyetujui tawaran Rafka.

Doa turun hujan:
اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ
الأَوْدِيَةِ ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Artinya:Ya Allah, di sekitar kami saja (hujan ini turun) jangan di atas kami (membanjiri kami), ya Allah, jadikan ia (air hujan itu) turun di gundukan tanah, perbukitan, perut lembah dan tempat tumbuhnya pohon (HR. Bukhari No 1013, Muslim no. 897)

Kami semua sudah hampir setengah jam menunggu hujan reda,namun semua itu nihil,bukannya tambah reda namun bertambah deras.

"Ya Allah,Diba kedinginan".ucap lirih Diba sambil meringkuk.

Ustadz Daffin yang mendengar rintihan Adiba pun merasa kasian.karena bagaimana pun dia wanita satu-satunya,di bagian mereka bertiga maka harus di jaga.
(Karena teringat amanah pak Kiya'i).

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang