Part 15.

1.6K 140 0
                                    

"Jika kamu tidak bersama orang yang kamu doakan,mungkin kamu akan bersama orang yang selalu mendoakanmu"

"Abang".panggil Adiba sambil menggoyang-goyangkan tubuh Daffin.

"Abang ganteng".

"Abangnya Humaira".ucap Adiba sambil memainkan rambut Daffin.

Daffin yang ter-usik dengan tidurnya merasa terganggu,namun saat mendengar panggilan romantis yang keluar dari mulut Adiba, Daffin seketika lebih memilih pura-pura tidur. karena sangat jarang menemukan Adiba yang memanggilnya dengan kata-kata romantis.

"Ko Abang gak mau bangun ya?,apa jangan-jangan pura-pura tidur?".ucap Adiba dalam hati."gak biasanya Abang susah di bangunin!!".sambung Adiba.

Ting.....

Tiba-tiba muncul sifat jailnya Adiba untuk mengerjai Daffin.karena ia percaya pasti dengan cara ini,Daffin akan segera bangun dari tidurnya.

"Abang...",teriak Adiba sambil menyubit perut Daffin.

Daffin yang yang terkena cubitan mangsa Adiba pun,segera mungkin ia bangun dari tidurnya.

"Astagfirullah Humaira,sakit tau".balas Daffin sambil mengusap-usap perutnya dan memasang muka kesal.

"Abang juga sih,kenapa malah pura-pura tidur".jawab Adiba dengan nada santainya.

"Emang sengaja,kamu kan selama ini juga jarang bersifat romantis sama Abang".

"Owh jadi mau romantis nie??".

"Gak". jawab Daffin dengan nada ketusnya.

"Ya udah kalau gak mau".jawab Adiba dengan nada dingin dan berlalu meninggalkan Daffin.

Namun saat Adiba ingin beranjak dari duduknya,seketika Daffin mencekal tangan Adiba dan memasukkan kedalam pelukannya.

"Abang lepasin Humaira,Humaira mau beres-beres rumah".cerocos Adiba kepada Daffin.

"Kamu kan baru sembuh,masa udah mau beres-beres rumah,hemm".jawab Daffin dengan santai sambil mengeratkan pelukannya.

Hufs.....

"Ya mau bagaimana lagi,kan ini kewajiban Humaira buat beres-beres rumah".

Daffin yang mendengar jawaban Adiba hanya dapet mengeleng-gelengkan kepala.

"Humaira dengerin Abang".panggil Daffin  dengan mengambil alih pandangan Adiba bertemu dengan pandangannya."Abang itu menikah tujuannya untuk mencari temen hidup menuju Jannah Allah,bukan untuk mencari temen hidup yang gunanya Abang suruh-suruh bagaikan pembantu".jelas Daffin kepada Adiba dengan lemah lembut.

"Dan Abang kasi tau,selama ini kamu melayani Abang, siapin keperluan Abang dan lain-lain.itu bahwasanya bukan kewajiban kamu. tapi itu adalah bentuk dimana kamu sedang mencari Ridho Allah melalui Abang".

Tes......

Adiba yang mendengar penjelasan dari mulut Daffin seketika hatinya luluh,dan dia semakin bersyukur memiliki seorang imam yang Sholeh seperti Daffin.

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang