Part 3.

2.5K 253 9
                                    

"Allah tidak akan kehabisan cara untuk
Mempertemukan wanita yang menjaga kehormatannya dengan lelaki yang menjaga pandangannya"

Deg....

Tiba-tiba tanpa di sadari semua santri putra dan putri keluar dari masjid,dengan di kejutkan keberadaan Adiba dan ustadz Daffin.

"Astagfirullah,kenapa itu Adiba?"

"Wihh..pengen deh di posisi Adiba!".

"Masya Allah mereka kayak serasi gitu ya!!".

Seperti itulah cerocos mereka selama melihat Adiba di bantu berjalan ustadz Daffin.

🌸🌸🌸

"Astagfirullah,kamu kenapa Diba".ucap Asma dan Dini secara bersamaan dengan nada khawatir.

"Aku ga".seketika ucapan Adiba terputus karena ucapan ustadz Daffin.

"Ini kamu urus teman kamu".ucap ustadz Daffin dengan nada dingin dan berlalu pergi.tanpa mengambil surban dan jaket yang dipinjamkan kepada Adiba.

"Ya udah Diba,kita ke kamar yuk.kasian pasti kamu capek kan nyari Bunga".ajak Asma kepada Adiba.

"Tapi ini aku mau kembali in jaket sama surban Ustadz Daffin".jawab Adiba dengan nada gelisah.

"Udah besok-besok aja Dib,liat itu kaki kamu sampai terluka gitu".jawab Dini kepada Adiba

"Ya sudah".jawab Adiba pertanda menyetujui ajakan dua sahabat sejolinya.

🌸🌸🌸🌸

"Asma,Dini!!".panggil Adiba kepada dua sahabatnya.

"Iya ada apa dib".jawab mereka berdua serempak.

"Aku mau mandi dulu ya".jawab Adiba

"Kita antarin ya".tawar Asma kepada Adiba.

"Gak usah,kalian kan bentar lagi sekolah Diniyyah".jawab Adiba

"Kita udah izin ko,sama ustadzah mifta.buat ngerawat kamu".jawab Dini kepada Asma sambil mengusap-usap tangan Adiba.

"Maaf ya kalau aku selama ini ngerepotin kalian berdua".ucap Adiba kepada dua sahabatnya dengan posisi kepala tertunduk.

"Kita kan sudah 6 tahun tajalan Dib, mondok sama-sama.dan kamu sudah kita anggap seperti saudara kandung kita sendiri".jawab Asma.

"Terimakasih".jawab Adiba sambil memeluk dua sahabat sejolinya.

Setelah selesai mandi,kini Adiba sedang di obati kakinya oleh Asma dan Dini.

"Aduh pelan-pelan As".ucap Adiba sambil menahan sakit.

"Iya-iya,ini juga udah pelan".jawab Asma

"Kamu pasti punya dendam kan sama Adiba, gara-gara Adiba di tolongin ustadz Daffin".tuduh Dini kepada Asma.

"Astagfirullah,jangan souzon dong Din".jawab Asma dengan muka kesal.

Beberapa saat kemudian,setelah mereka mengobati kaki Adiba yang terluka.saat ini mereka sedang duduk di ranjang Adiba dengan senda gurau.

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang