Part 19.

1.3K 108 4
                                    

"lebih baik terpaksa masuk surga
Dari pada suka rela masuk neraka".

#Adiba Ayundia

Part masa lalu:

"Adiba..!".Panggil Ani kepada Adiba.

Adiba yang merasa sedang dipanggil oleh Umminya bergegas untuk menghampiri keberadaan Uminya.

"Enggeh Ummi,wonten nopo?".jawab Adiba sambil menghampiri Umminya yang sedang berada didapur.

*Wonten nopo:ada apa*

"Ummi boleh minta tolong?".

"Enggeh Ummi angsal, emang Ummi mau minta tolong nopo?".jawab Adiba dengan santun.

*Angsal=boleh*

*Nopo=apa*

"Itu anterin kue bolu ke jalan Cemara ya".balas Ani kepada Adiba sambil menunjuk sebungkus kue bolu yang di ada di atas meja makan.

"Owh enggeh Ummi,kalau begitu Adiba siap-siap dulu nggeh". pamit Adiba sambil berlalu menuju kamarnya.

*Enggeh=iya*

Tidak butuh waktu lama,kini Adiba sudah siap dengan stelnya, yang bisa dilihat sangat syar'i, yang dimana memakai gamis berwarna coksu dan Khimar yang senada dengan gamisnya, disertai dengan cadar berwarna hitam.


"Ummi Adiba berangkat dulu nggeh".pamit Adiba sambil mencium tangan umminya dengan penuh takzim.

"enggeh ndok,owh ya inget jangan pulang malam-malam,dan kalau bisa jangan ngebut-ngebut bawa motornya,dan satu lagi jangan tinggalin solat".tutur ummi kepada Adiba.

Adiba yang mendengar penuturan umminya seketika mengaguki dan tersenyum dibalik cadarnya.

Kini Adiba sedang berada di jalan, untuk menuju kerumah panti yang berada di jalan Cemara.

Namun saat Adiba di pertengahan jalan, tiba-tiba terhenti karena ada yang mengklakson motornya dan memanggil namanya.

"Adiba...!!".panggil seseorang dari belakang motornya.

Adiba yang mendengar sedang dipanggil seketika ia memutuskan untuk menghentikan motornya.

Dan ternyata orang yang memanggil Adiba di pertengahan jalan adalah Aditya, ia tidak sengaja bertemu Adiba saat berada di lampu merah, karena Aditya sangat kenal dengan motor Adiba dan plat nomor kendaraan milik Adiba.

Adiba seketika dibuat kaget oleh Aditya setelah ia membuka helmnya.

"Astagfirullah".ucap Adiba sambil menundukkan pandangannya.

Aditya yang melihat tingkah Adiba seketika mengeryitkan kedua alisnya."kenapa Lo?".tanya Aditya dengan nada dingin.

"Gak papa".jawab Adiba sambil menggelengkan kepalanya.

"Aneh!".gerutu Aditya.

"Kaka ada perlu apa,manggil Adiba?".tanya Adiba yang masih setia menundukkan pandangannya.

"Gak,Lo mau kemana?,Gue liat kaya buru-buru!".tanya Aditya.

"Saya mau anterin kue bulu ke rumah panti yang ada dijalan Cemara".

"Owh,Gue boleh ikut?".tanya Aditya yang dari tadi tidak bosan melihat tingkah aneh Adiba.

Deg.....

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang