Part 10.

2.3K 175 5
                                    

"Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri,maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."

Kini menunjukkan pukul 03:00 WIB,dan tanpa sengaja Adiba terbagun dari tidurnya,ya bisa dibilang sudah terbiasa di pondok karena sering bangun malam untuk melaksanakan solat tahajjud

Namun saat bangun,Adiba merasa ada yang berat menimpa bagian perutnya,saat adiba lihat ternyata tangan ustadz Daffin yang melingkar di dibagian perutnya.

tanpa Adiba sadari,dari tadi ia menatap wajah ustadz Daffin dengan rasa kagum karena telah memiliki imam sesholeh beliau.

"Udah puas belum ngeliatin saya?".ucap ustadz Daffin dengan nada khas orang bagun tidur.

Seketika Adiba membuang muka dan merasa sangat malu,karena sudah terciduk dengan ustadz Daffin.

"Kamu mau solat kan??".tanya Ustadz Daffin.

"I-iya,ya udah Adiba mau wudhu dulu".ucap Adiba berlalu menuju kamar mandi.

5 menit kemudian Adiba sudah keluar kamar mandi,namun siapa bisa menyangka bahwa Adiba belum melihatkan wajahnya kepada ustadz Daffin.

"Adiba...".panggil ustadz Daffin dengan nada lemah lembut.

"Iya ada apa ustadz?".

"Sini..!".ucap Ustadz Daffin sambil menepuk kursi yang kosong di sebelahnya.

Tanpa menunggu lama Adiba menuruti perintah Ustadz Daffin.

"Adiba kenapa kamu tidak membuka cadar saat didepan saya,saya kan sudah halal buat kamu".tanya ustadz Daffin sambil menatap wajah Adiba.

"Maaf".satu kata singkat yang terlontar dari mulut Adiba,sambil tertunduk.

"Iya gak papa kamu gak salah,jadi gimana boleh saya lihat wajah kamu?".

Deg....

Seketika jatung Adiba berdetak dua kali lipat tidak seperti biasanya.

Adiba pun mengangguk kin pertanyaan ustadz Daffin,karena siap gak siap beliau berhak belihat wajahnya.karena diwaktu khitbah beliau menolak melihat wajah Adiba,karena Ustadz Daffin ingin melihat wajah Adiba di saat sudah halal.

Perlahan-lahan ustadz Daffin melepas ikatan cadar Adiba,dan di saat sudah terbuka satu kata yang terlontar dari mulut Ustadz Daffin.

"Cantik!!"

Blus........

Seketika pipi Adiba memerah bagaikan bak kepiting rebus.

Ustadz Daffin yang melihat pipi Adiba berubah menjadi kemerah-merahan,ikut mengeryitkan kedua alisnya."Lho ko pipi kamu,memerah Adiba?".Tanya Ustadz Daffin dengan raut kebingungan."Owh saya tau,pasti kamu malu kan!!.sambung Ustadz Daffin.

"Ih... ustadz ini,ngeselin banget sih".ucap Adiba sambil memayunkan bibirnya.

"Hahahah maaf ya,salah kamu juga kenapa jadi cewek yang bikin saya gemas".ucap ustadz Daffin sambil tertawa kelepasan,karena gemas dengan tingkah Adiba.

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang