Part 18.

1.3K 117 0
                                    

"Jika dengan mendekati tuhanmu bisa membuatku menjadi pribadi lebih baik,kenapa tidak"

-Kristino Aditya

Part masa lalu:


Kini jam menunjukkan pukul 20:30 WIB namun Adiba saat ini sedang dalam perjalanan menuju rumahnya,karena Adiba baru saja menghadiri acara pengajian yang dilaksanakan di Masjid Al-Ikhlas.

Namun saat di pertengahan jalan, tiba-tiba motor yang dikemudi Adiba terhenti dengan sendirinya.

"Astagfirullah kenapa lagi ini motor".gumam Adiba dengan raut kebingungan.

"Apa jangan-jangan habis lagi bensinya?".ucap Adiba sambil membuka jok motornya.

Dan ternyata benar yang Adiba tebak, bahwa bensinnya sudah habis.Adiba yang melihat pun secepat mungkin mengucapkan istighfar.

"Astagfirullah".ucap Adiba sambil menepuk jidatnya.

Dan tanpa menunggu lama Adiba segera merogoh saku gamisnya untuk mengambil benda pipih miliknya, namun saat ingin dinyalakan benda pipih miliknya tiba-tiba muncul tanda bahwa batreinya lowbat.

Hufs....

Seketika Adiba membuang nafas kasar dan mengusap-usap dadanya disertai istighfar.

Dan akhirnya mau tidak mau Adiba harus mendorong motornya sampai bertemu dengan penjual bensin,sudah hampir 25 menit Adiba mendorong motornya,namun semuanya nihil,tidak ada satu pun penjual bensin buka.

Namun saat di pertengahan jalan Adiba tiba-tiba dihadang oleh 3 pemuda,yang dimana di antara mereka pada mengendarai motor ninja berwarna hitam,  dan sudah bisa di tebak bahwa mereka adalah anak geng motor.

"Hey Ninja mau kemana?".

"Ih cantik-cantik ko sok jual mahal".

"Lo bawa bom ya?"

"Dasar teroris".

"Ini di Indonesia bukan di Arab mbak".

Begitulah cerocos mereka terhadap Adiba, namun siapa yang bisa disangka Adiba tidak pernah menggubris ucapan mereka, karena bagi Adiba ucapan seperti itu sudah tidak asing lagi di telinganya.

Namun tiba-tiba ada salah satu pemuda yang berusaha mau memegang pundak Adiba,dengan secepat mungkin Adiba menepis tangan pemuda tersebut dan memlintir hingga si pemilik tangan merasa kesakitan.

"Eh Lo masih waras kan,kalau tangan Gue patah kayak mana?".ucap salah satu dari pemuda tersebut dengan nada tidak terima.

"Salah siapa gangguin saya".jawab Adiba dengan nada ketus ya.

"Owh berani Lo sama kita".ucap salah satu dari mereka.

"Buat apa saya takut sama lelaki brengsek kayak kalian, buang-buang waktu aja".ucap Adiba.

Ketiga lelaki tersebut yang mendengar jawaban Adiba seketika dibuat melongo dan tak percaya, karena selama ini orang-orang pada takut dengan gengnya namun berbeda dengan Adiba.

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang