Part 4.

2.2K 228 8
                                    

"jangan mencintai seseorang yang tidak mencintai Allah,jika Allah saja ia tinggalkan apa lagi kamu".

Tidak terasa kini Adiba sudah hampir mendekati kelulusan.karena,sekarang Adiba sedang duduk di bangku Aliyah kls 12.

"Ndok,ibu minta tolong kamu cuci sayur kangkung itu ya,terus kamu potong-potong".suruh Bu Ya'i kepada Adiba.

"Enggeh Bu Ya'i".jawab Adiba dengan patuh dan sopan.

"Ndak terasa kamu bentar lagi lulus ya ndok".ucap Bu Ya'i.

"Enggeh Bu,Alhamdulillah".jawab Adiba dengan santun dan sopan.

"Kamu mau lanjut di mana". tanya Bu Ya'i kepada Adiba.

"Tidak lanjut Bu Ya'i,mau di rumah saja bantu Abah ummi.karena kasian sudah 6 tahun saya tinggal mondok".jawab Adiba dengan nada lemah lembut.

"Owh iya juga sih,tapi bukannya Abah mu nyuruh kamu kuliah??".tanya Bu Ya'i kepada Adiba.

"Enggeh Bu Ya'i,namun saya kasian sama Abah dan ummi,masa saya terus ngerepotin beliau.".jawab Adiba. "Dan saya juga tidak ada minat untuk kuliah". Sambung Adiba.

"Masya Allah,semoga orang tua kamu bangga punya anak seperti kamu".jawab Bu Ya'i sambil memuji sifat Adiba.

"Aamiin ya robbal alamin".balas Adiba.

"Coba aja kalau Anak Bu Ya'i masih ada yang lajang,pasti sudah ibu jodohkan sama kamu ndok".ucap Bu Ya'i.

Deg......

Seketika aktivitas Adiba memotong sayur kakung terhenti dengan ucapan Bu Ya'i.

"Saya hanya santri biasa Bu,dan saya juga bukan anak dari seorang Ki'yai".jawab Adiba dengan lemah lembut.

"Kamu memang santri biasa,tapi kamu punya Akhlak dan Adab yang luar biasa".jawab Bu Ya'i."Ibu juga tidak pernah mengharapkan mantu ibu harus seorang Ning,cukup dia yang Adabnya bagus, akhlaknya bagus,dan pastinya Sholihah itu saja sudah buat bangga ibu".sambung Bu Ya'i.

"Terimakasih Bu Ya'i".balas Adiba dengan raut terharu dengan ucapan Bu Ya'i.

Kini masakan yang di masak oleh Bu Ya'i dan Adiba sudah selesai,karena Adiba cukup dekat dengan Bu Ya'i dan Pak Ya'i.

"Ndok kamu bawa masakannya ke meja makannya".suruh Bu Ya'i kepada Adiba.

"Enggeh Bu Ya'i".balas Adiba

Berselang beberapa menit,makanan sudah rapi tertata di meja makan.

"Bu Ya'i makanannya sudah saya bawa dan ditata di meja makan,saya mau pamit dulu karena saya mau mencuci baju".ucap Adiba kepada Bu Ya'i".

Loo gak mau ikut makan juga to ndok".
jawab Bu Ya'i.

"Boten usah (tidak usah) Bu Ya'i,saya juga sudah sarapan".jawab Adiba.

"Ya udah kalau gitu,makasih sudah bantuin Bu Ya'i masak".balas Bu Ya'i.

"Enggeh Bu Ya'i sami-sami (sama-sama)". ucap Adiba sambil mencium tangan Bu Ya'i dengan penuh takzim.

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang