Part 33.

1.1K 146 30
                                    

"Terima yang sudah terjadi
Ikhlaskan apa yang tidak bisa diubah
Betulkan apa yang masih bisa diperbaiki"

-Adiba.Ayundia

"Hey".sapa orang Asing sambil menghampiri Adiba.

Adiba yang merasa sedang disapa, sontak tubuhnya terlonjak, dan mengucapkan istighfar.

"Astagfirullah, siapa kamu".ucap Adiba dengan nada ketakutan.

"Gue".ucap orang asing sambil membuka helm disertai dengan muka datar.

Deg...

Dengan cepat Adiba memalingkan wajahnya, dan ternyata orang asing itu adalah Ahmad.

"K-kakak ngapain disini?".tanya Adiba dengan nada gugup, disertai pandangan mengarah ke bawah.

"Kepo".jawab Ahmad dengan nada ketus.

"Astagfirullah, sabar Dib".gumam Adiba dalam batinnya.

"Astagfirullah Dib".ucap Ahmad dengan sepontan dan memalingkan pandangannya.

"K-kenapa kak?".jawab Adiba dengan raut kebingungan.

"Itu ngapain kamu gak pakek kaos kaki ha?".

"M-maaf kak, soalnya tad-".

"Lo tunggu sini, jangan kemana-mana, liat aja kalau Gue Sampek sini Lo gak ada, habis Lo?". potong Ahmad, sembari mengancam Adiba.

"K-kakak mau kemana?".tanya Adiba dengan raut kebingungan, yang dimana Ahmad pergi meninggalkannya.

Dengan raut kesal Adiba menghembuskan nafasnya secara perlahan, dan akhirnya mau gak mau Adiba harsu menunggu Ahmad sembari duduk di trotoar, tidak butuh waktu lama, kini Ahmad sudah kembali.

"Ini Lo pakek".ucap Ahmad sambil menyodorkan kaos kaki ke arah Adiba yang dimana masih terbungkus plastik.

"B-buat apa kak?".tanya Adiba dengan muka polosnya.

"Dimanakan".ucap Ahmad dengan nada ketus, "Ya buat Lo pakek, Lo liat kan, Lo keluar rumah gak pakek kaos kaki, kan Lo tau kalau itu aurat Dib".sambung Ahmad.

"Masya Allah, gak nyangka Kak Ahmad perhatian sama aku, sedangkan dia bukan siapa-siapa ku".gumam Adiba dalam batinnya.

"Enggeh kak, terima kasih, maaf merepotkan".balas Adiba sembari menerima kaos kaki pemberian Ahmad.

"Udah tugas Gue, karena Gue gak mau bidadari Gue, masuk neraka hanya kerena gak pakek kaos kaki".jawab Ahmad dengan suara lirih, sangking lirihnya Adiba tidak mendengar apa yang Ahmad ucapkan.

"Ha?, Kakak ngomong apa tadi?". tanya Adiba.

"Gak".jawab Ahmad dengan nada dingin.

"Dasar aneh".gumam Adiba.

Sekitar 10 detik Adiba sudah selesai memakai koas kaki pemberian Ahmad, dan kini Ia sedang duduk di trotoar bersama Ahmad dengan jarak yang agak jauh.

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang