Part.47

795 69 5
                                    

"Sejelek-jeleknya sorang wanita adalah salfa, yaitu wanita yang mudah akrab, berbaur dengan para lelaki dan tidak malu terhadap mereka".

#AdibaAyundia

Beberapa menit kemudia saat Ani sampai ditujuan yaitu lebih tepatnya rumahnya, tiba-tiba ia melihat sosok wanita yang bisa dibilang masih terlihat sangat muda tengah berdiri didepan rumahnya.

"Assalamualaikum, maaf mau cari siapa ya?".sapa Ani sambil menghampiri wanita tersebut, yang tengah terlihat kebingungan, dan saat wanita tersebut berbalik badan ternya wanita tersebut adalah sahabat putrinya semasa dipondok.

"Waalaikumsalam Ummi".balas Asma sambil mencium tangan Ani dengan penuh takzim sekaligus sambil tersenyum simpul.

"Masya Allah Asma, Ummi kira-in siapa!!".ucap Ani sambil mengusap-usap kepala Asma yang merasa sangat gemas,"Owh iya, kamu pasti udah lama kan nunggu diluar!!".sambung Ani sambil menatap wajah Asma.

"Enggak kok Ummi, Asma juga baru aja datang. malahan Asma baru satu kali mencet bel".balas Asma sambil tersenyum kuda.

"Owh begitu, ya sudah ayo masuk ".Ajak Ani mempersilahkan Asma masuk kedalam rumah, sesampai didalam rumah tiba-tiba Asma meminta izin kepada Ani untuk menghampiri keberadaan Adiba yang sedang didalam kamar yang dimana terletak dilantai dua.

Tok...tok...tok...

"Asalamualaikum".salam Asma sambil menggetuk pintu.

"Waalaikumsalam, silahkan masuk".balas Adiba dari dalam kamarnya, dan diposisi lain Asma yang dipersilahkan masuk kedalam kamar Adiba, dengan segera ia membuka kenop pintu dan secara perlahan-lahan ia mendekati Adiba yang sedang duduk dipinggir kaasur.

"Adiba".panggil Asma sambil menutup kedua mata Adiba dengan kedua tanganya dari arah belakang.

"Astagfirullah".ucap Adiba secara sepontan yang merasa kaget dengan kedatangan Asma.

"Coba tebak, aku siapa?".sambung Asma.

"Asma".balas Adiba dengan nada santai.

"Hua...Alahamdulillah akhirnya kamu msih ingat sama aku".rengek Asma sambil memeluk Adiba.

"Ya masih lah, baru juga dua bulan yang lalu kita ketemu, masa iya aku udah lupa sama kamu".sahut Adiba.

"Ya kan siapa tau gitu".elak Asma sambil mendudukkan badanya tepat disamping Adiba, "Owh iya bagaimana kabar kamu?".sambung Asma.

"Alhamdulillah baik, kamu sendiri?".balas Adiba.

"Alhammdulillah baik juga".sambung Asma sambil tersenyum simpul sambil menatap wajah sahabatnya tersebut, dan dibalik tatapanya ia menyimpan rasa iba terhadab keadaan Adiba, bahkan diposisi lain ia tidak pernah menyangka bahwa sahabat seperjuangan semasa mondok akan mengalami tuna netra, namun ia berfikir mungkin dibalik kebutaan Adiba bahwa Allah sedang merencanakan sesuatu yang indah yaitu salah satunya, Allah tidak ingin mata Adiba banyak ternodai dikarenakan kejamnya dunia yang sudah dipenuhi dengan maksiat, yang dimana maksiat sudah seperti hal yang lumrah bagi yang melakukan.

"Asma".panggil Adiba yang memastikan keberadaan Asma yang sedang berada disampingnya.

"I-iya ada apa Dib?".balas Asma disertai tubuhnya tersonntak karena ia terlalu sibuk memikirkan keadaan sahabatnya yang kini berada didepanya.

"Kamu kenapa?, kok diam aja?. Coba kamu ajak aku cerita dan pastinya aku dengerin, walaupun aku nggak bisa lihat kamu".ucapn Adiba sambil memegang tangan kaanan milik Asma.

"Owh iya aku ingat. Aku kesini mau nenya sesuatu sama kamu sekalian curhat hehehe".Balas Asma sambil tersenyum kuda."Untung kamu ingetin".sambung Asma.

"Ya udah buruan cerita, dan emang kamu mau nanya apa?".balas Adiba yang merasa penasaran.

Adiba Ayundia (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang