Pagi ini Jimin sedang sibuk mendata beberapa barang yang akan ia kirim. Sambil dibantu Jackson, keduanya sedang mengisi keranjang masing - masing.
" Kencannya kemarin gimana Jim?" Tanya Jackson sambil mengaitkan kancing pada keranjangnya.
" Kita enggak kencan Son. Gue sama dia juga gak pacaran. Udah gue bilang berapa kali sih??" Jimin memicing pada Jackson.
" Ya kirain...Terus kemaren lu kan anter dia pulang...
Gimana ceritanya?"
Pertanyaan dari Jackson sontak membuat Jimin teringat akan hal yang ia alami senja hari waktu mengantar Lisa sampai ke rumahnya.
" Fakk lah. Masak iya gue dikira tukang ojek!"
Ucapan Jimin sontak membuat Jackson tertawa nyalang. Tak hanya Jackson, Jinhwan dan Pak Daesung yang sedang ada diluar juga tertawa karena tak sengaja mendengar percakapan mereka.
" Gue mau ketawa tapi takut dosa!" Kata Jackson.
" Lo udah ketawa ya anj*ng!" Jimin memukul bahu Jackson dengan salah satu paket yang ada di hadapannya. Namun bukannya diam, tawa Jackson malah semakin nyalang dan terdengar menyebalkan.
" Dahlah. Gue berangkat dulu!"
Pria itu beranjak menaiki Masha setelah beberapa paketnya tertata rapi di keranjang. Sepanjang perjalanan, Jimin tak henti - hentinya bersenandung untuk menyemangati dirinya. Ia menghentikan laju vespanya sejenak karena lampu merah yang menyala. Beberapa detik berlalu, akhirnya Jimin lanjut tancap gas. Namun di sebuah perempatan, tiba - tiba...
' Brakkk '
Sebuah mobil menyerempet Masha dari samping dan mengakibatkan Jimin terjatuh hingga terguling. Beberapa paket bawaannya berceceran hingga memenuhi jalan. Namun beruntung, seseorang keluar dari mobil lain yang tadi berada di belakang Jimin. Ia mengarahkan beberapa pengendara jalan untuk menghindari dari lokasi kecelakaan. Tak hanya itu, ia juga membantu memungut beberapa peket itu untuk kembali dimasukan ke dalam keranjang. Sedangkan sang pelaku serempet lari sudah kabur. Sial!
Jimin merintih menahan rasa perih yang mulai menjalari tubuhnya. Ia masih sepenuhnya sadar karena ketika jatuh ia sempat menahan beban tubuhnya dengan siku. Namun hasilnya, sikunya yang semula mulus kini harus terluka. Dan juga...jaket hitam pemberian Rose harus sobek di beberapa sisinya. Sekarang Jimin seperti sedang cosplay gelandangan.
" Mas...kamu nggak papa?"
Tanya pria yang sejak awal membantu Jimin.
" Nggak papa pak. Cuma luka dikit..." Ucapnya setelah melepas helmnya. Kedua pria itu akhirnya saling tatap. Dan Mereka sama - sama menyadari sesuatu..
" Loh?"
" Loh?"
" Mas kurir?"
" Pak penerima paket?"
***
Jimin membungkuk berkali - kali sambil berterima kasih pada pria yang ia ingat namanya itu Kim Namjoon. Seorang CEO dari perusahaan merchandise terbesar di kota. Orangnya tinggi, rambutnya mengkilap, wajahnya penuh wibawa dan tentu saja...
Aura orang luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Courier (Lismin) COMPLETE ✅
FanfictionJimin adalah seorang pemuda yang harus kuliah sambil kerja part time sebagai seorang kurir, demi mewujudkan keinginannya untuk menikahi gadis yang sudah ia cintai selama bertahun - tahun. Berakhir diputuskan dengan alasan yang tragis, Tuhan malah me...