Chapter 26

218 38 11
                                    

Setelah mendengar kabar kalau anaknya nyaris diperkosa supirnya sendiri. Mario Manoban a.ka ayahnya Lisa, langsung melesat kembali ke Korea.

Pria itu menatap nanar Lisa yang terbaring dengan tatapan kosong. Gadis itu mengalami trauma yang cukup dalam karena musibah yang menimpanya.

" Lisa..." gumamnya sambil menggenggam tangan Lisa.

" I'm really sorry..."

Bibir Lisa bergetar mendengar suara isakan kecil sang ayah. Dengan segenap tenaganya, ia melepas genggaman tangannya lalu berbalik memunggunginya. Gadis itu tak mau mendengar apapun penjelasan darinya.

" Sekarang papa udah lihat semuanya kan?"

Lisa berbicara dengan suaranya yang bergetar. Sebelah tangannya meremas bantal putih yang mengganjal kepalanya. Hatinya mendadak terasa sesak.

" Sejak awal papa gak pernah dengerin kata - kata aku. Papa pikir berapa lama aku nahan rasa takut ini? "

Mario diam menunggu Lisa selesai dengan unek - uneknya.

" Di saat aku berusaha keras berani speak up. Papa malah anggap semua kata - kata aku cuma omong kosong..."

Mario meraih tangan Lisa untuk kembali ia genggam lagi. Namun gadis itu menyibakkannya.

" Sekarang papa puaskan lihat aku yang kayak gini?"

" Papa bener - bener minta maaf Lisa...
Papa ngaku semua ini salah papa yang gak percaya sama kamu!!.

Maka dari itu, mulai hari ini kamu bakal ada di bawah pengawasan papa langsung...

Papa takut hal semacam ini kejadian lagi!"

Lisa terdiam mencerna perkataan sang ayah. Ia bangkit dan berbalik menatap pria itu.

" M-maksud papa?"

" Kamu bakal ikut papa ke Jepang..."

Tubuh Lisa seketika melemas. Terlebih setelah beberapa bodyguard perempuan sang ayah datang menghampirinya.

" Papa aku gak mau!!!" Kedua bodyguard itu memegangi kedua tangan Lisa.

" Papa!!! Hikss..aku gak mau ikut!!! Lepasin aku!!!"

" Maafin papa...tapi ini demi kebaikan kamu.

Kamu bakal sekolah di sana. Papa janji bakal cariin sekolah yang paling bergengsi! Juga cari psikolog yang bisa nolongin trauma kamu!"

Wajah Lisa makin banjir airmata. Bukan hal itu yang ia inginkan. Lisa hanya ingin ayahnya mengerti bagaimana perasaannya. Ia hanya ingin sang ayah lebih perhatian dengannya.

" Papa aku gak mau!! Mending sekarang papa pergi aja! Lisa gak butuh orangtua kayak papa!"

" Lis...kamu ini ngomong apa?"

" Selama ini papa cuma sibuk kerja! Papa gak pernah ada buat Lisa. Dan sekarang, setelah Lisa dapat teman - teman yang ngertiin Lisa. Papa mau misahin gitu aja!!! Papa jahat!!"

Mario hanya bisa terdiam menatap Lisa yang berlinangan airmata. Tatapannya terasa menggores hati nuraninya. Wajah itu, raut kesedihan itu...semuanya mengingatkan Mario akan mendiang sang istri. Putrinya itu memang memiliki watak dan fisik yang hampir mirip dengan sang ibu. Manja, cerewet dan periang. Mungkin hanya beberapa saja yang membedakan.

" Maaf Tuan...ada panggilan dari kantor pusat Jepang...

Tuan Yoo meminta anda untuk segera kembali untuk melaksanakan peresmian esok hari" kata Sekretarisnya yang datang menghampiri.

The Courier (Lismin) COMPLETE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang