" Lo itu kenapa sih Lis? Pake rawat inap di rumah sakit segala?"
Tanya Yuqi yang sedang datang menjenguk bersama kawan - kawannya.
" Mau pedicure sama manicure gue..
Pakek nanya lagi. Ya gue lagi sakit lah!" Jawab Lisa dengan sungutnya.
" Ohhh..
Nona ratu bisa sakit juga toh?"
' Plak '
Sebuah geplakan sukses menghantam kepala Bambam yang kalau ngomong gak ada remnya.
" Bisa lah anjir!?? Lu kira gue Hercules gak bisa sakit!!"
Lisa melipat tangan di depan dadanya sambil menatap kesal Bambam yang sedang sibuk mengusap kepalanya.
" Gue kira juga penyakitnya bakal insecure ketemu sama lo!" Lagi - lagi Bambam harus mengernyit karena kepalanya mendapat geplakan dari Lisa.
" Btw si mulut toa sama batu Alaska mana?" Tanya Lisa.
" Siapa yang lo maksud mulut toa sama batu Alaska anjir?!" Kata Yuqi.
" Lucas sama Chanwoo Yuq yang dimaksud sama Lisa..." sahut Bambam sambil menjauh dari Lisa, berjaga - jaga agar tidak kena geplakannya lagi.
" Kok Lucas dikata mulut toa sih?" Protes Yuqi.
" Ya emang Lucas kalo ngomong suaranya saingan sama toa orang demo!" Celetuk Bambam.
' Plakk '
Lagi - lagi kepalanya mendapat geplakan, namun bukan dari Lisa, melainkan dari Yuqi.
" Bangsat!! Kepala gue bisa - bisa copot kalo kelamaan di sini!" Gerutu Bambam sambil membenarkan baut pada kepalanya.
" Ya elu sih kalo ngomong suka nrabas kayak banteng!" Kata Lisa.
" Iye..iye.."
" Terus dimana Lucas sama Chanwoo njir?"
" Oh mereka lagi beli buah bentar. Nanti nyusu kesini kok?" Kata Bambam.
" Nyusul Bam!! Lu kira bayi nyusu?!!" Sahut Yuqi.
Bambam hanya menggedikan bahunya sambil bersiap untuk rebahan di sofa yang ada di ruangan inap Lisa.
" Btw ini jaket punya siapa Lis?" Kata Bambam melihat sebuah jaket denim yang sempat terkena kepalanya sewaktu mau rebahan.
" Eung...itu punya-"
' Ceklek '
" Lis ini mie- Eh?"
Sosok orang yang dipertanyakan Bambam sudah masuk sambil menenteng beberapa bingkisan. Mereka itu melongo karena kehadiran Jimin di ambang pintu. Lebih tepatnya Bambam dan Yuqi yang melongo.
" Wahh lagi rame ya?" Kata Jimin sambil berjalan mendekat meletakkan bingkisan berisi semua permintaan Lisa. Mulai dari cuppcake, buah apel, tomat mentah hingga yang paling penting adalah Mie.
" Ini udah mas beliin semua.."
" Hehehe makasih mas!" Lisa memainkan kedua ibu jarinya sendiri.
" Ya udah berhubung ada temennya, mas tingal pulang dulu ya? Belum mandi juga nih seharian" katanya dengan tanpa dosa.
" Tapi nanti kesini lagi kan?"
Tanya Lisa denga kedua mata yang penuh dengan binar.
" Eungg...ya nanti mas sempetin deh. Soalnya ada tugas.."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Courier (Lismin) COMPLETE ✅
FanfictionJimin adalah seorang pemuda yang harus kuliah sambil kerja part time sebagai seorang kurir, demi mewujudkan keinginannya untuk menikahi gadis yang sudah ia cintai selama bertahun - tahun. Berakhir diputuskan dengan alasan yang tragis, Tuhan malah me...