Chapter 20

234 35 15
                                    

" Lo itu kenapa sih Lis? Pake rawat inap di rumah sakit segala?"

Tanya Yuqi yang sedang datang menjenguk bersama kawan - kawannya.

" Mau pedicure sama manicure gue..

Pakek nanya lagi. Ya gue lagi sakit lah!" Jawab Lisa dengan sungutnya.

" Ohhh..

Nona ratu bisa sakit juga toh?"

' Plak '

Sebuah geplakan sukses menghantam kepala Bambam yang kalau ngomong gak ada remnya.

" Bisa lah anjir!?? Lu kira gue Hercules gak bisa sakit!!"

Lisa melipat tangan di depan dadanya sambil menatap kesal Bambam yang sedang sibuk mengusap kepalanya.

" Gue kira juga penyakitnya bakal insecure ketemu sama lo!" Lagi - lagi Bambam harus mengernyit karena kepalanya mendapat geplakan dari Lisa.

" Btw si mulut toa sama batu Alaska mana?" Tanya Lisa.

" Siapa yang lo maksud mulut toa sama batu Alaska anjir?!" Kata Yuqi.

" Lucas sama Chanwoo Yuq yang dimaksud sama Lisa..." sahut Bambam sambil menjauh dari Lisa, berjaga - jaga agar tidak kena geplakannya lagi.

" Kok Lucas dikata mulut toa sih?" Protes Yuqi.

" Ya emang Lucas kalo ngomong suaranya saingan sama toa orang demo!" Celetuk Bambam.

' Plakk '


Lagi - lagi kepalanya mendapat geplakan, namun bukan dari Lisa, melainkan dari Yuqi.

" Bangsat!! Kepala gue bisa - bisa copot kalo kelamaan di sini!" Gerutu Bambam sambil membenarkan baut pada kepalanya.

" Ya elu sih kalo ngomong suka nrabas kayak banteng!" Kata Lisa.

" Iye..iye.."

" Terus dimana Lucas sama Chanwoo njir?"

" Oh mereka lagi beli buah bentar. Nanti nyusu kesini kok?" Kata Bambam.

" Nyusul Bam!! Lu kira bayi nyusu?!!" Sahut Yuqi.

Bambam hanya menggedikan bahunya sambil bersiap untuk rebahan di sofa yang ada di ruangan inap Lisa.

" Btw ini jaket punya siapa Lis?" Kata Bambam melihat sebuah jaket denim yang sempat terkena kepalanya sewaktu mau rebahan.

" Eung...itu punya-"

' Ceklek '

" Lis ini mie- Eh?"

Sosok orang yang dipertanyakan Bambam sudah masuk sambil menenteng beberapa bingkisan. Mereka itu melongo karena kehadiran Jimin di ambang pintu. Lebih tepatnya Bambam dan Yuqi yang melongo.

" Wahh lagi rame ya?" Kata Jimin sambil berjalan mendekat meletakkan bingkisan berisi semua permintaan Lisa. Mulai dari cuppcake, buah apel, tomat mentah hingga yang paling penting adalah Mie.

" Ini udah mas beliin semua.."

" Hehehe makasih mas!" Lisa memainkan kedua ibu jarinya sendiri.

" Ya udah berhubung ada temennya, mas tingal pulang dulu ya? Belum mandi juga nih seharian" katanya dengan tanpa dosa.

" Tapi nanti kesini lagi kan?"

Tanya Lisa denga kedua mata yang penuh dengan binar.

" Eungg...ya nanti mas sempetin deh. Soalnya ada tugas.."

The Courier (Lismin) COMPLETE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang