Hari ini adalah hari terburuk bagi Jimin. Sudahlah dipaksa menerima perjodohan, sekarang harus dipaksa pula mengubah warna rambutnya. Padahalkan dia kan suka warna blondenya yang sekarang.
" Emang kenapa sih mesti ganti item segala? Gak ngefek juga kok sama kegantengan Jimin.." ucapnya kesal sambil mendudukkan diri di depan cermin, atas kursi empuk yang bisa berputar itu.
" Kata siapa? Justru menurut papa... rambut kamu kalo warnannya item itu kelihatan lebih ganteng. Daripada yang sekarang... kayak gulali basi.."
" Dih!!"
Wajah Jimin kembali tertekuk dengan sangat luar biasa. Dengan terpaksa akhirnya ia merelakan rambut blondenya dilumuri oleh cat warna hitam.
" Jim..jangan kesel gitu. Kodrat orang Asia kan memang rambutnya warna item.." ucap pria itu sambil menyodorkan satu cup tteokbokki kepadanya.
" Lagian mau ketemu calon istrinya masa kayak gembel gini sih? Celana robek - robek, jaketnya kumel gak pernah dicuci"
Tak menghiraukan ucapan sang ayah. Jimin memilih menerima makanan itu lalu mengunyahnya dengan kasar.
Sekitar 90 menit berlalu akhirnya rambut Jimin kini sudah dikeringkan.
" Mau dibikin gelombang apa dilurusin rambut masnya Pak?" Tanya sang hair stylist kepada Yoan.
" Dibikin gelombang aja mas biar elegan"
" GAK!! Lurus aja mas!!"
Jimin dan Yoan saling tatap. Dawon yang berada di tengah mereka hanya bisa diam merasakan alirian listrik dari tatapan Jimin dan Ayahnya yang menyambar saling beradu.
" Digelombang ya mas?"
" Lurus aja ya mas?"
Sang hair stylist tak berani memilih salah satu pendapat dan berakhir menunggu persetujuan sepasang ayah dan anak yang absurd ini.
" Jim... kamu gantengan kalo digelombang. Kesannya elegan kayak Lee Minho.."
" Ogah! Lurus aja biar mirip Lee Jongsuk"
" Tapi gantengan Lee Minho Jim~"
" Gantengan Lee Jongsuk lah.."
Dawon menepuk jidatnya. Perdebatan itu tak akan pernah selesai kalau salah satu dari mereka tidak ada yang mengalah.
" Pa...udah mau jam 3 loh.. ntar kalo tamunya udah datang gimana?"
Yoan menghela nafasnya..
" Udahlah turutin aja maunya abang gimana daripada telat? Dilurusin kan lebih cepet juga? Iya gak mas?" Kata Dawon pada sang hair stylist.
" Iya pak bener. Kalo dilurusin, 15 menit aja nyisa.."
Setelah segenap pertimbangan. Dengan berat hati akhirnya Yoan mengalah.
" Yaudah iya. Dilurusin aja mas!"
Jimin mengacungkan jempolnya pada Dawon. Setidaknya kali ini anak itu ada gunannya pula. Setelah beberapa menit berlalu, akhirnya Jimin selesai dengan penampilan barunya. Jaket lusuh dan jeans robek - robek yang semulai ia pakai kini sudah berganti dengan sebuah pakaian yang disiapkan oleh Yoan untuknya.
Dipandangnya pantulan wajahnya di kaca yang lebar itu. Rambut blonde yang semula kering bak akar pinus itu, kini sudah berganti menjadi hitam pekat dan terkesan lebih terawat. Penampilannya sungguh berbeda 90° . Dari sebelumnya yang mirip gembel, sekarang lebih mirip anak konglomerat. Jiahahah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Courier (Lismin) COMPLETE ✅
FanfictionJimin adalah seorang pemuda yang harus kuliah sambil kerja part time sebagai seorang kurir, demi mewujudkan keinginannya untuk menikahi gadis yang sudah ia cintai selama bertahun - tahun. Berakhir diputuskan dengan alasan yang tragis, Tuhan malah me...