Chapter 24 ⚠

300 40 23
                                    

Warning ⚠ : Contained sexual harrasement conten.

Efek samping : Jijik, mual, dsb.
Harap skip jika merasa tidak nyaman.

----

Pagi telah menyongsong. Jimin membuka matanya. Alisnya mengernyit ketika merasakan kepalanya begitu pening. Hidungnya mampet dan matanya terasa pedas. Jimin memaksakan dirinya untuk terbangun.

Berjalan gontai menuju dapur, di sana sudah ada Lisa yang sedang memasak sesuatu. Jimin berjalan mendekat untuk memastikan. Karena jujur saja ia tak yakin kalau gadis itu bisa memasak.

" Masak apa kamu?"

" Kya!!"

Lisa terjingkat kaget dengan kehadiran Jimin yang tiba - tiba.

" Mas ih ngagetin aja!" Gadis itu memukul pelan bahu Jimin.

" Hhehehe maaf... btw lagi masak apa?"

" C-cuma sup sih. Soalnya aku gak bisa masak..."

Tuhkan...

Jimin lalu meraih sebuah mangkuk besar untuk wadah sup buatan Lisa. Tak lupa juga membantu gadis itu menyiapkan nasi panasnya.

" Baru kali ini loh rice cooker mas dipake buat masak nasi.."

Ucap Jimin sembari menuang sup warna kuning jernih penuh kaldu itu.

" Eung...emang biasanya dipake buat apa?"

" Rebus air "

Lisa tepuk jidat karena mendengar jawaban dari Jimin. Setelahnya ia berdoa sebelum menyantap makanan di hadapannya. Selesai berdoa, Lisa tak buru - buru makan. Ia menunggu Jimin terlebih dahulu merasakan masakannya.

Jimin mulai menyendok sup di mangkuk kecilnya. Tidak ada yang salah kalau dilihat dari segi tampilannya. Jimin tidak menaruh curiga. Hingga setelahnya sup itu masuk ke mulutnya.

' Glek '


" Mas gimana rasanya?"

Lisa bertanya dengan penuh binar cerah di wajahnya. Namun raut Jimin yang aneh membuat binar itu seketika hilang.

" Ohh...gak enak ya?"

Jimin mengambil sesendok sup lalu menyodorkannya kepada Lisa.

" Mending kamu rasain sendiri!" Lisa membuka mukutnya dan...

" Aaaaakhssss asin banget!!!!"

***

Sampailah mereka di depan kantor Kim Corp. Lisa menyerahkan helmnya kepada Jimin.

" Nanti pulangnya mas jemput di jam biasa ya? Inget. Jangan pernah keluar sebelum mas chat kamu!"

" Siap bos!"

Jimin terkekeh sekilas lalu melajukan Masha, meninggalkan halaman luas Kim Corp. Lisa tersenyum dan melangkah masuk ke dalam gedung. Namun belum ada beberapa langkah, Lisa harus tercekat karena seseorang membekapnya dari belakang dan memasukannya ke dalam sebuah mobil.

Gadis itu berusaha memberontak setelah didukkan di bangku sampingnya.

" Tolong!!!!"

" DIAM!!!"

Lisa tercekat karena suara bentakan itu. Pria di sampingnya yang tak lain adalah pak Han kini sedang merogoh sesuatu di dalam sakunya. Sebuah lakban plastik berwarna abu - abu. Ia melilit kedua pergelangan tangan Lisa dengan benda itu. Lalu merobek satu kotak lagi untuk bibirnya.

The Courier (Lismin) COMPLETE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang