Chapter 19

194 39 20
                                    

Di depan ruang IGD Jimin duduk tertunduk lesu. Entah apa yang ia pikirkan, yang pasti ia berharap agar Lisa bisa tertolong.

Jimin berkali - kali mengacak kasar rambutnya. Ia tidak mengerti kenapa gadis itu datang dalam kondisi yang basah kuyup. Juga kenapa kondisi jantungnya bisa melemah. Jimin merasa bersalah. Jangan - jangan semua ini karena keputusan sepihaknya yang meminta agar mereka tak saling bertemu lagi.

" Arggghhh gobl*k banget gue!!"

Ia meremas jaket denimnya kuat - kuat. Jaket pemberian Lisa tempo hari.

Tak lama setelahnya dokter Yuri keluar dari ruangan itu. Melepas maskernya, ia menghela nafas di depan Jimin.

" Dok? Gimana keadaan Lisa? Dia gak papa kan?"

" Fyuhhh...Puji Tuhan Lisa berhasil tertolong. Denyut jantungnya udah membaik. Untuk sekarang tinggal tunggu dia sadar aja...

Tapi nanti mesti rawat inap buat pemeriksaan lebih lanjut"

Jimin merosot di atas kursi saking legannya.

" S-syukurlah...."

Dokter Yuri melipat tangan di depan dada.

" Pertanyaannya...

Kalian ngapain tadi berduaan di apartemen? Dan lagi... kenapa bisa jantung Lisa sampe selemah itu? Kamu apain dia?"

Jimin menepuk jidatnya. Sudah ia duga kalau akhirnya akan tertuduh begini.

.

.

.

Setelah 1 jam berlalu, Lisa akhirnya terbangun juga dari pingsannya. Saat ini gadis itu sudah berada di ruang inap. Seragam basahnya sudah berganti dengan pakaian khas rumah sakit. Ia menatap sekelilingnya dan menemukan Jimin sedang duduk dalam keadaan tertidur.

 Ia menatap sekelilingnya dan menemukan Jimin sedang duduk dalam keadaan tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bibir Lisa melengkung naik melihat liur yang mengalir di ujung bibirnya. Dengan jahil, Lisa turun dari ranjangnya sambil menenteng infus. Dipandangnya wajah damai itu.

" Udah gede kok masih ngiler sih?" Bisiknya tepat di samping telinga Jimin. Pria itu sontak terlonjak dari tidurnya.

" Ehh ayam ayam.."

Lisa tertawa lepas melihat Jimin yang nyaris terjatuh dari sofa saking kagetnya.

" HEH!!!"

Jimin berdiri dan berkacak pinggang.

" Jahil banget sih ni anak!!" Omelnya.

" Heheh ya maaf abis mas lucu banget sih kalo tidur. Harusnya tadi aku foto dulu..."

" Yee bocah!! Bisa - bisanya lagi sakit masih sempet - sempetnya jahilin orang!??"

Lisa tak henti - hentinya terkekeh. Ia mengangkat tangannya dan menyentuh jejak basah yang ada di sudut bibi pria itu.

The Courier (Lismin) COMPLETE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang