🌼 EPILOG 🌼

370 43 20
                                    

3 Tahun yang lalu...

Pada siang hari yang cerah, lalulintas kota begitu padat. Seorang wanita mengendarai mobilnya untuk menuju rumah sakit, setelah mendapat kabar bahwa putrinya sedang kritis. Mobil sedan silver itu menyalakan lampu sentnya untuk berbalik arah karena ia sadar kalau baru saja telah salah arah. Sepertinya efek karena panik membuatnya jadi tak bisa berkonsentrasi.

Dengan sabar ia menunggu lampu lalu lintas yang berada di 100 meter di depannya menyalakan warna merah. Sesaat setelah lampu menyala, wanita itu langsung melajukan mobilnya untuk menyeberang ke ujung jalan yang lain.

Namun baru mobil itu berada pada setengah jalan, ia melihat seorang wanita lain yang sedang berjalan dari arah sebaliknya. Ia menyeberang dengan tergesa - gesa karena detik pada lampu lalulintas itu kian mendekat menuju angka nol. Sayangnya wanita itu terlalu lemah untuk berjalan cepat karena tumitnya yang sedang membengkak. Melihat itu tentu saja membuatnya iba.

Lampu sudah menunjukkan warna hijau. Sebelum mobil - mobil berdatangan dari arah lain, Ia kemudian sengaja menyimpangkan mobilnya menghalangi jalan agar wanita itu bisa menyeberang ke tepian. Tak berapa lama kemudian, wanita itu telah sampai di seberang jalan. Wanita itu membungkuk 90° untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya.

Setelah membungkuk, ia melihat mobil silver itu kembali melaju. Dengan hati yang ringan, ia akhirnya berbalik untuk melanjutkan perjalanannya. Namun baru sekitar 5 langkah, tiba - tiba saja..


' BRUUUUUMMMMM '














' CKITTTTTT '



















' BRAKKK '




Mobil yang semula telah menolongnya itu kini berada dalam keadaan terbalik setelah ditabrak sebuah truk. Kondisinya benar - benar mengenaskan. Truk besar itu kini dalam keadaan ambruk dan menghalangi jalan. Kepingan kaca berhamburan di sekitarnya. Ada asap yang keluar dari knalpot kedua kendaraan itu.

Seketika area itu dikerumuni banyak orang, termasuk dirinya. Ia hanya bisa terdiam kaku melihat beberapa orang yang sedang panik mencoba meminta pertolongan. Tak lama setelahnya ambulance dan beberapa polisi datang untuk mengevakuasi para korban.

Sopir truk telah dinyatakan meninggl di tempat karena truk telah terguling dan sang pengendara kepalanya pecah karena membentur aspal. Sedangkan sang pengendara mobil dinyatakan masih hidup, hanya saja membutuhkan pertolongan darurat.

Wanita itu semakin terdiam kaku setelah melihat tubuh siapa yang kini sedang diangkut oleh beberapa petugas medis untuk masuk ke dalam ambulance. Wajahnya yang memiliki cirikhas spesial tak membuatnya lupa meski telah bertahun - tahun lamanya tak bertemu. Ingatannya masih begitu baik untuk mengingat siapa perempuan itu.

Darah mengucur deras dari kepala, hidung dan mulutnya . Kakinya mengalami patah tulang yang parah. Sedangkan bagian tubuh lainnya luka - luka.

" D-dia..."

Wanita itu berlari untuk ikut ke dalam ambulance.

" S-saya temannya mohon biarkan saya ikut!" Katanya kepada para petugas.

Sepanjang perjalanan wanita itu tak pernah melepas genggaman tangannya padanya. Ia masih sadarkan diri namun dalam keadaan yang lemah.

" K-kamu...akhirnya kita ketemu lagi..." ucapnya dengan suara yang parau.

" Bertahanlah aku mohon...! Kamu pasti bisa!!"

Sebuah senyum lemah dapat dengan ia lihat dari balik ambu bag yang menutup area mulutnya.

The Courier (Lismin) COMPLETE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang