20. Cemburu

6.8K 980 121
                                    

"Atsumu-kun, ayolah jangan marah seperti ini ..."

Aku menggoyangkan lengan suamiku.

Sejak tadi ia hanya diam tidak bersuara, bahkan wajahnya terus ditekuk kesal dengan sebelah pipi yang mengembung sebal.

Perkara aku yang ingin mencubit pipi Osamu, suamiku ngambek dan mendiamkanku.

"Kenapa harus Samu? Wajah kami kan sa--- ah tidak, aku lebih tampan!" Ucapnya cepat.

"Kau cemburu?"

"Tidak! Siapa juga?! Aku tidak cemburu, aku hanya tidak suka!!"

"Maaf, tetapi aku tidak tau kenapa benar-benar ingin mencubit pipi Osamu-kun ... Maaf, ya?"

Kali ini suamiku menoleh, menatapku yang berwajah sendu di hadapannya.

"Cium dulu, baru kumaafkan."

Ah, aku masuk dalam rencana nakalnya.

Tetapi mau bagaimana lagi, didiamkan oleh suami sendiri itu tidak nyaman dan hati juga terasa menyedihkan.

Aku hanya mengangguk pelan, dan suamiku menunjuk keningnya di sana.

"Kau yang mulai."

"B-baiklah."

"Cium kening,"

Cup! Aku mencium keningnya.

"Pipi kanan,"

Cup! Aku mencium pipi kanannya.

"Pipi kiri,"

Cup! Aku mencium pipi kirinya.

"Hidung,"

Cup! Aku mencium hidungnya.

"Bibir."

Aku menelan saliva pelan, sesaat menghirup napas panjang lalu mendekatkan wajahku padanya.

Cup! Aku mencium bibirnya.

"Sudah ..."

"Apa? Tidak terasa, ulangi!"

Suamiku kembali menunjuk.

"Bibir!" Ucapnya mutlak.

Aku kembali menghela napas pelan, wajahku terasa sangat panas sekali rasanya. Sedangkan suamiku tetap berwajah datar, aku benar-benar dikerjai sepertinya.

Cup! Aku mencium bibirnya, lagi.

Belum sempat aku memundurkan wajah lebih jauh, tengkuk belakang leherku ditahan oleh tangannya. Membuatku mengerjap cepat, terlihat suamiku malah menyeringai penuh kemenangan di sana.

"10 menit, kali ini aku yang memulai dan kau tidak boleh menghentikanku!" Bisiknya.

"Ta--- mmphh!"

♡♡♡

SUAMI : Miya Atsumu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang