41. Kekacauan

3.5K 618 52
                                    

Si kembar semakin aktif dan tidak bisa diam, mulai dari pagi hingga malam pasti selalu mengacak seluruh isi rumah hingga hancur berantakan. Entah itu berebut mainan, melempar makanan, sampai mencoret dinding rumah sering kali mereka lakukan.

Aku yang setiap hari melihat semuanya hanya bisa memijit pelipis pelan, sekuat apa pun melarang tetap saja mereka melakukannya.

"Papa pulang!"

Suamiku melangkah masuk, terlihat kedua matanya mengerjap cepat ketika melihat bagaimana kacaunya isi rumah saat ini.

Aku yang sedang menggendong si kembar secara bersamaan di kiri kanan pun segera menghampiri, jujur saja penampilanku sendiri pun sangat berantakan.

"Selamat datang di rumah, dan maaf Mama belum sempat merapikan semuanya."

Mendengar itu suamiku mengangguk, bibirnya mengulas senyum lalu menggendong Akio yang sudah semangat mengulurkan tangan ingin menggapai sang Papa.

"Tidak apa, nanti Papa yang bereskan semuanya."

Suamiku melirik seluruh kekacauan di dalam rumah, ia menghela napasnya pelan.

"Siapa yang mengacaukan rumah hmm? Kakak atau adik?"

Mendengar itu, si kembar langsung mengangkat tangan untuk saling menunjuk satu sama lain.

"Kakak! / Dede!" Ucapnya bersamaan.

Suamiku terkekeh pelan, sebelah tangannya kini terulur untuk menggendong Aito juga.

Setelah memastikan si kembar berada digendongannya, ia menatapku dengan senyuman manis.

"Mama istirahat saja, ya? Pasti lelah kan mengurus si kembar seharian."

Belum sempat menjawab, suamiku mengecup kening dengan lembut. Ia melangkah untuk membawa si kembar duduk atas sofa, memberikan beberapa mainan dan dengan segera kedua tangannya merapikan kekacauan hingga sedikit demi sedikit selesai.

Melihat si kembar yang menurut pada sang Papa, aku menghela napas lega. Memilih untuk ikut merapikan sisa kekacauan lalu membenahi diri agar tidak terlihat berantakan.

"Lebih baik Papa istirahat dulu, biar Mama---"

"Tenang saja ya, Papa tidak lelah ko. Lebih baik Mama sini, duduk samping Papa."

Aku menurut, duduk di sampingnya yang langsung merangkul bahuku. Sebelah tangannya memegang kepalaku lembut, lalu mulai memberikan pijatan pelan yang membuatku lebih merasa rileks.

"Semangat ya Mama sayang, lagi pula kan ini baru kembar 2."

Wajahnya mendekat, ia berbisik pelan.

"Setelah ini, pasti akan ada kembar berikutnya." Bisiknya.

"HEEE!!!"

♡♡♡

SUAMI : Miya Atsumu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang