38. Pasrah

4.1K 649 83
                                    

Memastikan si kembar sudah kembali tertidur nyenyak, aku meregangkan sedikit tubuhku yang sangat pegal. Kembali berniat menarik selimut, sebelum tangan suamiku menahannya dengan cepat.

"Kenapa?"

Suamiku masih mempertahankan senyumnya, ia mendekat untuk memeluk tubuhku dengan erat.

"Si kembar kan sudah tidur, sekarang giliran Papa yang harus dibuat tidur juga."

"Yasudah sini peluk, Mama elus kepala, ya?"

Suamiku menggeleng, ia mengecup bawah telingaku dengan lembut.

"Yang bangun kan di bawah, masa yang dielus malah kepala?"

"MESUM!"

"Tidak, Papa tidak mesum!"

Suamiku semakin mengeratkan pelukan, sebelah tangannya menyusur untuk menarik wajahku dengan sangat dekat.

"Yuk, Ma!" Bisiknya tepat di depan bibirku.

Ingin menolak, jelas itu tidak akan mungkin. Suamiku benar-benar mengunci gerakanku dengan sangat kuat.

Akhirnya aku hanya bisa mengangguk pelan, membuatnya langsung berbinar-binar dan mengubah posisi. Menarikku untuk duduk di antara pahanya sambil menumpu kedua tangan di atas perut berototnya.

"Papa tidak ingin bekas jahitan operasi Mama sakit karena tertindih."

Aku menaikkan sebelah alis heran.

"Lalu?"

Suamiku tersenyum miring, kedua tangannya mulai menyusuri pahaku hingga terus bergerak naik dan memegang pinggangku dengan sensual.

"Woman on top!" Ucapnya menyeringai.

♡♡♡

SUAMI : Miya Atsumu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang